![Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. [Foto: Dok. Biro Adpim Sumbar]](https://i0.wp.com/padangkita.com/wp-content/uploads/2023/10/Untitled-design-40-1.jpg?resize=800%2C450&ssl=1)
Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi mengapresiasi inovasi yang dilakukan Universitas Andalas (Unand) yang berhasil mengolah gambir menjadi tinta yang akan digunakan oleh KPU pada Pemilu 2024.
"Kita sangat berterima kasih kepada Unand atas inovasinya terkait produk turunan dari gambir. Ini sekaligus mempertegas kualitas Unand sebagai kampus yang konsentrasi terhadap riset yang kemudian bisa diimplementasikan untuk mendukung pembangunan daerah," kata Mahyeldi, Jumat (27/10/2023).
Mahyeldi menjelaskan, saat ini Unand telah berhasil menemukan metode efektif untuk pengembangan produk turunan gambir melalui inovasi dan komersialisasi riset. Salah satu produknya adalah tinta yang diproduksi bersama PT. Kudo Indonesia Jaya. Bahkan tinta berbahan dasar gambir tersebut telah disetujui KPU untuk dipakai pada Pemilu 2024.
"Tidak tanggung-tanggung, tinta tersebut akan digunakan pada 6 zona (35 provinsi), kecuali Provinsi Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah denngan total kebutuhan 1.000.000 botol tinta," ungkap Mahyeldi.
Mahyeldi berharap, Unand dapat terus berkontribusi untuk mendukung pembangunan dan bisa tetap berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
Menurut Gubernur yang alumni Fakultas Pertanian Unand, saat ini produk gambir memang masih memiliki banyak persoalan yang mesti segera dapat dicarikan jalan keluarnya, seperti persoalan harga dan keterbatasan dukungan teknologi dan inovasi.
Untuk mengatasi hal tersebut, Mahyeldi mengaku, Pemprov Sumbar telah melakukan sejumlah langkah untuk memberikan penguatan kepada petani gambir. Salah satunya, dengan menyinergikan program pengembangan produk gambir dengan perguruan tinggi, serta berupaya mendirikan badan layanan umum daerah (BLUD) khusus gambir.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sumbar juga mulai memberikan pelatihan kepada petani gambir untuk membuat produk turunan seperti mengolah produk mentah menjadi tanin dan katekin. Dengan demikian diharapkan, harga jualnya menjadi lebih baik.
"Kita tentu tidak ingin harga gambir ditentukan oleh pedagang dan eksportir. Karena jika harga turun drastis, petani gambir langsung menjadi pihak yang paling terdampak, itu yang harus kita lindungi," kata Mahyeldi.
Sementara itu Rektor Universitas Andalas (Unand) Prof Yuliandri mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggunakan tinta berbahan baku gambir yang merupakan hasil inovasi perguruan tinggi tersebut pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Artinya, tinta hasil inovasi Unand akan digunakan dan akan disebar ke setiap tempat pemungutan suara (TPS) saat pemilu serentak berlangsung.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, luas lahan gambir di Sumbar saat ini sekitar 28.497 hektare yang tersebar di Kabupaten Limapuluh Kota dan Pesisir Selatan (Pessel).
Baca juga: Unand Dipercaya Jadi Pemasok Formula dan Bahan Baku Tinta Pemilu dari Gambir
Dari luas itu, jumlah produksi gambir Sumbar mencapai 13.983 ton per tahun. Jumlah itu diperkirakan 85 persen dari jumlah produksi gambir nasional. [*/adpsb]
Baca berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.
