Ini Upaya Puskesmas Lubeg Cegah Tingginya Angka Kematian Ibu dan Anak

Padang, Padangkita.com - Puskesmas Lubeg Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang meluncurkan inovasi Catin Cekatan (Calon Pengantin Cegah Resiko Tinggi Kesehatan) untuk mencegah terjadinya kasus kematian ibu dan anak akibat kurangnya pengetahuan terkait kesehatan.

Kepala Puskesmas Lubeg dr Sari Ramadhani menjelaskan, inovasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Puskesmas Lubeg dengan dokter muda dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand).

"Inovasi ini akan diterapkan di Puskesmas Lubeg, sekaligus sebagai salah satu upaya menurunkan angka Stunting," kata Sari dikutip Jumat (27/10/2023).

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk kegiatan perdana ini, Puskesmas Lubeg melibatkan 11 pasang calon pengantin (catin), guna dilakukan berbagai pemeriksaan, guna memastikan kesiapan kesehatan pasangan tersebut.

"Pemeriksaan meliputi lingkar lengan, pemeriksaan tensi, HB, serta triple E, termasuk pemeriksaan sipilis dan HIV/AiDS," sambungnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dr Sri Kurnia Yati melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Depitra Wiguna mengungkapkan, semua pihak harus berperan dalam upaya mengatasi Stunting, dengan melahirkan berbagai inovasi dan langkah-langkah maupun aksi nyata.

"Dibutuhkan intervensi dari semua sektor dalam pencegahan dan penurunan angka Stunting," kata Depitra.

Sementara perwakilan dokter muda Rizki Aprilia mengatakan, tujuan dari inovasi Catin Cekatan adalah mendeteksi sejak awal dan mencegah terjadinya kehamilan resiko tinggi.

Ia menjelaskan dengan Catin Cekatan, seluruh calon pengantin yang akan menikah akan dilakukan pemeriksaan, kemudian melakukan scan barcode yang akan langsung terhubung ke data base pemegang program di Puskesmas Lubeg.

Nantinya lanjut Rizki, berdasarkan data base tersebut akan terpantau mana catin yang beresiko tinggi seperti terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak (sudah sering melahirkan), terlalu dekat (jarak satu kelahiran dengan kelahiran berikutnya terlalu dekat), KEK (Kekurangan Energi Kronis), serta catin yang memiliki penyakit seperti Sipilis dan HIV.

Baca Juga: PT Semen Padang Dukung Pembangunan Posyandu untuk Tekan Stunting di Limau Manis Selatan

"Berdasarkan data base tersebut, pemegang program akan bisa memantau dan melakukan Intervensi program kesehatan, jika nanti para peserta program sudah menikah dan hamil, sehingga angka kematian ibu dan anak bisa dicegah," tutur Rizki. [*/hdp]

Baca Juga

Puskesmas Lubuk Begalung Raih Indeks Kepuasan Masyarakat Tertinggi di Padang
Puskesmas Lubuk Begalung Raih Indeks Kepuasan Masyarakat Tertinggi di Padang
Kota Padang Targetkan Nol Kasus Kematian Ibu di Tahun 2025
Kota Padang Targetkan Nol Kasus Kematian Ibu di Tahun 2025
Diseminasi Audit Kasus Stunting di Pariaman, Hendri: Perlu Kolaborasi Lintas Sektor
Diseminasi Audit Kasus Stunting di Pariaman, Hendri: Perlu Kolaborasi Lintas Sektor
Peringatan Harganas Sumbar, Gubernur Mahyeldi Ingatkan Pentingnya Ketahanan Keluarga
Peringatan Harganas Sumbar, Gubernur Mahyeldi Ingatkan Pentingnya Ketahanan Keluarga
Pj Wali Kota Padang Ajak Warga Jaga Kebersihan Rumah, Cegah Stunting
Pj Wali Kota Padang Ajak Warga Jaga Kebersihan Rumah, Cegah Stunting
Kejar Target Prevalensi Stunting 14 Persen, Gubernur Mahyeldi: Perlu Strategi Baru
Kejar Target Prevalensi Stunting 14 Persen, Gubernur Mahyeldi: Perlu Strategi Baru