Padang, Padangkita.com - Energi Bersama menyelenggarakan lokakarya bertajuk demokrasi dan keadilan dalam percepatan isu transisi energi dan perubahan iklim di tingkat akar rumput.
Acara diselenggarakan bekerja sama dengan US Embassy Jakarta (Kedutaan Besar AS), Youth Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI), dan American Corner Universitas Andalas (Unand), di Ruangan American Corner, Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Andalas (Unand) Padang.
Sekadar informasi, Energi Bersama merupakan sebuah organisasi kepemudaan non-profit berfokus pada isu perubahan iklim, lingkungan, dan transisi energi di Sumatra Barat (Sumbar).
Lokakarya ini merupakan acara terakhir dari rangkaian agenda dalam program KKN-Ku dengan Energi Bersama. Program ini diadakan untuk membantu para mahasiswa tahun akhir di Sumbar, yang tergabung sebagai ‘Teman Volunteer Energi Bersama’.
Mereka diharapkan ikut berperan serta dalam menyosialisasikan isu perubahan iklim, lingkungan, dan transisi energi pada program kerja KKN masing-masing secara langsung kepada masyarakat akar rumput di 12 Kabupaten/Kota di Sumbar, selama bulan Juli - Agustus.
Diketahui, mengedepankan narasi dan tindakan demokratisasi dan keadilan dalam percepatan isu perubahan iklim dan transisi energi bagi masyarakat lokal, merupakan perihal yang harus ditekankan.
Pasalnya, isu-isu ini biasanya hanya dibahas dalam diskursus di tingkat nasional, dan sangat jarang dibahas dalam tingkatan lokal. Maka dari itu, dalam inisiasi ini, Energi Bersama melihat urgensi kehadiran isu perubahan iklim dan transisi energi harus banyak disampaikan kepada masyarakat lokal di Sumatra Barat.
Sebab, merekalah kelompok yang menjadi garda terdepan atau frontier yang terdampak dalam perubahan iklim, seperti banjir dan tanah longsor, pengalihfungsian lahan seperti pembangunan geothermal dan tambang batu bara untuk PLTU.
Abraham Lee, Deputy Cultural Affairs Officer - US Embassy Jakarta, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Indonesia akan menerima sebanyak USD 0 miliar dari negara-negara maju melalui program pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP).
Ia menegaskan, maksud dari kata ‘Just’ dalam pendanaan ini adalah aspek justice atau keadilan. Di mana, kata dia, diharapkan dalam transisi ke energi bersih, kelompok-kelompok masyarakat lokal yang terdampak dan kehidupannya bergantung dalam energi-energi fosil, harus dikedepankan dengan penuh keadilan.
“Maka dari itu, lokakarya ini kami rasa sangatlah penting untuk membawa isu ini sampai di tingkatan lokal, dan kelompok generasi muda adalah salah satu kunci sukses untuk mengakselerasi transformasi yang berkeadilan ini,” kata Abraham Lee dalam rilis yang diterima Padangkita.com Rabu (11/10/2023).
Dosen Pendidikan Sosiologi Universitas PGRI Sumatra Barat, Dr. Dian Kurnia Anggreta menyatakan, bahwa generasi muda memiliki kekuatan yang besar dalam percepatan isu lingkungan dan energi.
Mereka , kata Dian, menjadi aktor penggerak dalam gerakan lingkungan dan energi, karena memiliki kemampuan menyebarkan informasi lingkungan dan energi dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat.
Generasi muda juga memiliki kreativitas dan inovasi dalam menyebarkan informasi seputar lingkungan dan energi.
“Kumpulan generasi muda yang sadar dalam isu-isu ini, tentu menjadi kekuatan kolektif untuk bertindak dalam melindungi lingkungan, dan mendukung pengembangan energi yang berkelanjutan,” ungkap Dian.
Sementara itu, Agung Marsallindo, Founder sekaligus Direktur Energi Bersama menyebutkan, Energi Bersama lahir pada 11 November 2021. Ia mengharapkan, generasi muda yang tergabung dalam Energi Bersama, bisa menjadi future climate leaders, yang mampu mengadvokasi aspek keadilan dalam perubahan iklim dan transisi energi di Sumatra Barat (Sumbar).
Baca juga: Mahasiswa Unand Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Kanker Kulit Paling Ganas
Nantinya dampak positif dari generasi-generasi muda di Sumatra Barat, bisa memberikan sudut pandang yang baru dan optimistis kepada Pemerintah Provinsi Sumatra Barat untuk lebih mengedepankan aspek keadilan dan demokratisasi dalam perubahan iklim dan transisi energi.
“Sehingga dalam tata kelola kebijakan, Sumatra Barat juga akan bisa menjadi climate leaders region di Indonesia,” ungkap Agung. [*/pkt]
Baca berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.