Solo, Padangkita.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menutup rangkaian acara Solo International Performing Arts (SIPA) 2023 yang dilenggarakan di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Puan menyebut kesenian sebagai bahasa universal yang dapat menghubungkan semua lapisan masyarakat.
SIPA merupakan pertunjukan seni yang diadakan setiap tahun di Kota Solo dengan menyuguhkan beragam seni dari berbagai belahan dunia. Selain itu, event ini juga telah masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Acara yang berlangsung selama tiga hari sejak 31 Agustus lalu hingga Sabtu (2/9/2023), diikuti oleh tujuh negara yakni, Indonesia, Lithuania, Singapura, Malaysia, Taiwan, Korea dan Jepang.
Pembukaan dihadiri oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka serta Maskot SIPA 2023, Wirastuti Susilaningtyas yang merupakan seniman asli Solo.
“Kesenian adalah bahasa universal yang menghubungkan kita semua. Melalui seni seperti berbagai seni pertunjukkan dari berbagai negara yang sudah kita saksikan di Solo International Performing Arts 2023, kita seperti sedang berbicara dengan indah antara satu negara dengan negara yang lain,” kata Puan saat menutup SIPA 2023, Sabtu malam.
Tahun 2023 ini, SIPA mengusung tema ‘Say All With Arts’ yang bertujuan untuk menghidupkan semangat keindahan seni dalam kehidupan. Hal ini lantaran kesenian dianggap sebagai pusat keindahan dan diharapkan dapat menjaga kehidupan agar tetap indah. Puan pun menilai seni pertunjukan akan mengikat hati nurani akan indahnya kebersamaan.
“Dengan seni pertunjukan, kita sedang bicara dari hati ke hati, terhubung secara rasa, melalui kekayaan budaya dan kesenian negara kita masing-masing,” ungkap cucu Bung Karno ini.
Pada hari pertama Maskot SIPA 20323, Wirastuti Susilaningtyas berkolaborasi bersama belasan penari latar dari Semarak Candra Kirana. Sang maskot yang akrab disapa Tutut itu memberikan sajian yang segar dalam kombinasi pentas tiga unsur yang ia bawakan malam itu.
Tampil sebagai penyaji pertama, Tutut tampak percaya diri membawakan karya berjudul Simponi Selaras malam itu. Ia menampilkan tari kontemporer yang memadukan sejumlah elemen seni mulai dari seni suara, gerak, dan properti dengan memberikan suasana yang teduh, setelah ribuan mata penonton dihibur dengan ingar-bingar pentas kembang api saat upacara pembukaan.
Lalu, pada hari kedua, sebanyak sembilan delegasi dalam negeri dan luar negeri tampil memukau untuk memikat para penonton yang datang. Masyarakat antusias menonton pagelaran mahakarya seni internasional yang menjadi agenda rutin tahunan di Kota Bengawan tersebut.
Delegasi pertama yang unjuk gigi di panggung adalah Shofa Sophiyah dan Tilik Sarira Creative Process. Mereka menampilkan kolaborasi seni teater dan seni tari dengan mengangkat tema soal manusia purba di Sangiran, Kabupaten Sragen. Lalu dilanjutkan pertunjukan dari delegasi dalam negeri lainnya yang berasal dari Bandung, Solo, Kendari, Banjarmasin, Riau, dan Medan.
Menurut Puan, perhelatan SIPA 2023 semakin mengukuhkan Kota Solo sebagai salah satu pusat seni budaya tanah air, khususnya seni tari atau seni pertunjukan.
“SIPA 2023 telah berlangsung selama 3 malam dengan lancar dan sukses, di mana berhasil mem-branding Kota Solo sebagai kota festival seni pertunjukan,” kata mantan Menko PMK itu.
Di hari terakhir, SIPA 2023 menampilkan kesenian dari Taiwan yakni Chinese Youth Goodwill Association dengan kesenian bertema ‘De-framing the Tradition with Top and Cube dances’. Kemudian, dilanjutkan oleh penampilan Terminal Olah Seni (TOS) dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kutai Kartanegara dengan tema ‘Musik Tradisi Tingkilan & Jepen Kutai Menyapa’.
Acara pun turut dimeriahkan dengan penampilan tari-tarian dari Adicipta Paundrakarna Production di mana rumah produksi tersebut merupakan milik dari seniman Paundrakarna yang juga merupakan cucu Presiden Pertama RI Bung Karno. Paundra adalah anak dari pasangan Sukmawati Soekarnoputri dan Sujiwakusuma atau Mangkunegara IX.
Sebagai simbolis penutupan SIPA 2023, Puan melakukan pemukulan alat musik kenong sebagai tanda berakhirnya acara. Saat pembukaan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka didaulat memukul alat musik itu sebagai tanda dimulainya acara.
Puan berharap agenda tahunan SIPA dapat dibuka kembali pada tahun depan dan menghibur berbagai penikmat seni dari seluruh penjuru dunia.
Baca juga: Saksikan Pameran KAWS di Prambanan, Puan Bangga Warisan Budaya RI Jadi Perhatian Dunia
“SIPA 2023 telah berlangsung selama 3 malam, dengan lancar dan sukses diikuti 7 negara yaitu, Indonesia, Lithuania, Singapura, Malaysia, Taiwan, Korea, dan Jepang. SIPA telah mem-branding Kota Solo sebagai kota festival seni pertunjukan. Bersama ini SIPA saya nyatakan ditutup. Sampai jumpa di SIPA 2024,” kata Puan. [*/pkt]
Baca berita Nasional terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.