Ketua Komisi VII DPR RI Minta Pemerintah Audit Total Pengelolaan Nikel

Ketua Komisi VII DPR RI Minta Pemerintah Audit Total Pengelolaan Nikel

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto. [Foto: Andri/nvl/Humas DPR RI]

Jakarta, Padangkita.com – Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto meminta pemerintah melakukan audit total terhadap pengelolaan nikel di Indonesia.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan ekspor ilegal 5,3 juta ton bijih nikel ke China sejak Januari 2020-Juni 2022.

”Nikel adalah komponen penting bahkan komponen utama dalam energi storage atau baterai, baik itu baterai untuk menyimpan energi maupun baterai EV untuk kendaraan. Maka pengelolaan nikel sudah harus mulai kita audit total. Kenapa? karena begitu konsep hilirisasi itu hanya meningkatkan dari ore atau tanah, menjadi bahan setengah jadi dan itu langsung diekspor,” ungkap Sugeng, Selasa (4/7/2023).

Politisi Fraksi Partai NasDem ini mengatakan Komisi VII sangat-sangat konsen terhadap permasalahan nikel ini, pihaknya bahkan akan membentuk Panja khusus yang akan menangani masalah tersebut.

”Nikel adalah tambang terbatas, bukan berarti tak terbatas ya. Harus dikelola secara baik. Mestinya konsep hari ini sudah harus masuk industrialisasi. Stop dulu ekspor,” paparnya.

Menurutnya, mestinya konsep pengelolaan nikel bukan lagi pada tahap hilirisasi melainkan industrialisasi. Berdirinya perusahaan-perusahaan turunan dari nikel langsung, dengan menggabungkan potensi mitra strategis, korporasi, ataupun bernegara.

”Seharusnya korporasi-korporasi, yang diprakarsai oleh Antam misalnya, bermitra dengan yang punya litium, yang punya kobalt. Mendirikan pabrik baterai di sini dengan tahapan utamanya nikel. Mestinya itu. bukan seperti hari ini, dalam konsep hilirisasi dengan hanya smelterisasi yang hanya memproduksi nikel iron, sama juga nikel mart," kata Sugeng.

Baca juga: 5 Juta Ton Bijih Nikel Diekspor secara Ilegal, Sultan: Program Hilirisasi Perlu Dievaluasi

"Mestinya kita harus ke arah bagaimana pusat produksi baterai storage. Itu mesti ada di indonesia. Inilah kenapa larangan ekspor kita dukung. Sebenarnya larangan ekspor hari ini, harus menjadi produksi hilir tidak sekadar dikelola di hulu,” kata dia lagi. [*/pkt]

Baca Juga

Fikri Faqih Usulkan Konsep Baru Pengganti ‘Study Tour’ Sekolah yang Berisiko dan Memberatkan
Fikri Faqih Usulkan Konsep Baru Pengganti ‘Study Tour’ Sekolah yang Berisiko dan Memberatkan
Panja Revisi UU Pelayaran Resmi Dibentuk, Ini Poin Penting yang Jadi Fokusnya
Panja Revisi UU Pelayaran Resmi Dibentuk, Ini Poin Penting yang Jadi Fokusnya
Komisi VIII DPR RI Apresiasi ‘Screening’ Kesehatan Calon Jemaah Haji di Bekasi
Komisi VIII DPR RI Apresiasi ‘Screening’ Kesehatan Calon Jemaah Haji di Bekasi
Korsel Diharapkan makin Membuka Ruang untuk Perusahaan Keuangan Indonesia Penetrasi Pasar
Korsel Diharapkan makin Membuka Ruang untuk Perusahaan Keuangan Indonesia Penetrasi Pasar
DPR RI Dorong Partisipasi Aktif Parlemen Dunia Atasi Kelangkaan Air
DPR RI Dorong Partisipasi Aktif Parlemen Dunia Atasi Kelangkaan Air
DPR Ingatkan Penyusunan RAPBN 2025 mesti Berbasis RPJMN Presiden yang Baru Dilantik
DPR Ingatkan Penyusunan RAPBN 2025 mesti Berbasis RPJMN Presiden yang Baru Dilantik