Padang, Padangkita.com - Anggota DPR RI asal Sumatra Barat (Sumbar) Andre Rosiade menyampaikan informasi terbaru tentang pembangunan Flyover Sitinjau Lauik.
Menurut Andre, jembatan layang yang akan menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar) itu, sedang dalam masa persetujuan izin prakarsa.
Proyek itu akan dikerjakan dengan mekanisme KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha).
“Alhamdulillah, kami selalu meng-update pembangunan Flyover Sitinjau Lauik ini. Artinya, proses-prosesnya sudah dilalui dan terus berjalan. Seperti kajian pra-feasibility study (FS) atau pra-studi kelayakan, Letter of Interest, kajian studi kelayakan dan evaluasi studi kelayakan. Sekarang sedang masa persetujuan atau izin prakarsa,” ungkap anggota Komisi VI DPR ini, dikutip Kamis (22/6/2023).
Menurut Andre, izin prakarsa dalam penyusunan kebijakan harus memenuhi empat syarat, yaitu urgensi dan tujuan penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan, pokok pikiran, lingkup, atau objek yang akan diatur, dan jangkauan serta arah pengaturan.
“Nah, pembangunan flyover ini pastinya sudah memenuhi ha-hal tersebut, karena sangat dibutuhkan masyarakat Sumbar,” kata politisi Partai Gerindra ini.
Andre menyebut, tahap pertama, anggaran yang dikucurkan mencapai Rp2,7 triliun untuk lokasi Panorama 1. Termasuk evaluasi kesepakatan rencana biaya pelaksanaan (RBP) Konstruksi, pemenuhan dokumen KA-ANDAL (Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan) dan pemenuhan DPPT (Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah).
Andre mengatakan, dia terus meng-update setelah berkoordinasi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, direksi PT Hutama Karya dan Dirjen di lingkungan Kementerian PUPR, seperti Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna dan lainnya.
Kata Andre, latar belakang pembangunan Flyover Sitinjau Lauik ini karena area sepanjang 1,8 km itu berada pada jalan utama yang menghubungkan Padang dan Solok dengan panjang ruas total sekitar 53 km. Jalur itu menghubungkan Sumbar dengan Jambi dan jalur Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) ke Pulau Jawa.
“Insya Allah proses akan terus berjalan dan Sumbar akan memiliki flyover baru yang bisa dinikmati. Seperti manfaat ekonomi yang akan mempengaruhi peningkatan produktivitas, penghemat waktu, pengurangan biaya dan operasional kendaraan. Manfaat lingkungan juga didapat, seperti pemerataan pembangunan, keselamatan transportasi dan peningkatan aksesibilitas,” kata Andre Rosiade.
Secara sosial, kata Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM), Sumbar juga akan mendapatkan manfaat pemerataan pembangunan, keselamatan transportasi dan peningkatan aksesibilitas.
“Kami sebagai anggota DPR asal Sumbar akan terus fokus mengawal dan mengawasi pembangunan Flyover Sitinjau Lauik ini,” kata Andre.
Seperti diketahui, Flyover Sitinjau Lauik yang berlokasi di Panorama 1 ini akan dibangun sepanjang 2,78 km. Dibutuhkan empat jembatan untuk menuntaskannya.
Menteri BUMN Erick Tohir dan Andre Rosiade telah meninjau lokasi rencana pembangunan, pada Desember 2022. Erick juga telah menyetujui pembangunan flyover yang menjadi kunci mengurai kemacetan dan longsor di jalan ekstrem itu.
Menteri Erick Thohir menilai flyover di jalur tersebut sudah sangat dibutuhkan untuk mengatasi kemacetan dan kecelakaan di sana. Erick Thohir menurunkan salah satu BUMN, yakni Hutama Karya (HK) untuk persiapan pembangunan flyover.
"Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, kami dari BUMN mendukung penuh dengan menurunkan HK," kata Erick Thohir yang menyebut investasi flyover atau jembatan layang itu akan menghabiskan Rp4,8 triliun. [*/pkt]