Simpang Empat, Padangkita.com – Polres Pasaman Barat (Pasbar) tengah mengusut dua kasus yang mengarah ke Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Dalam perkembangannya, kini satu kasus diambil alih oleh Ditreskrimum Polda Sumatra Barat (Sumbar).
“Saat ini di Kabupaten Pasaman Barat sudah ada dua laporan, satu laporan polisi dan satu lagi laporan pengaduan dari masyarakat terkait TPPO ini. Laporan pengaduan dari masyarakat telah tertuang dalam laporan polisi, dan ditangani langsung oleh Ditreskrimum Polda Sumbar,” ungkap Kapolres Pasbar AKBP Agung Basuki didampingi Kasat Reskrim AKP Fahrel Haris dan Kasi Humas AKP Rosminarti, dikutip Jumat (16/6/2023).
Menurut Kapolres Agung, kasus yang ditangani Polda Sumbar sudah masuk tahap penyidikan, dan penyidik telah menetapkan tersangka. Sementara satu kasus lagi yang berdasarkan laporan polisi, juga dalam proses penyidikan oleh Satreskrim Polres Pasbar.
AKBP Agung Basuki menyampaikan, dalam menindaklanjuti kasus yang dilaporkan ke Polres Pasbar, pihaknya sudah memeriksa 10 orang saksi dan saksi ahli dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar). Ini, agar penyidik bisa segera menetapkan tersangka dalam perkara TPPO ini.
“Saat ini laporan polisi terkait TPPO tengah ditangani dan telah digelar (perkara) oleh penyidik dari Satreskrim Polres Pasaman Barat. Prosesnya sudah masuk dalam tahap penyidikan,” ujarnya.
Selain itu, ia menyatakan, bahwa pihaknya juga tengah mengumpulkan informasi setelah menerima langsung langsung pengakuan dari orang yang akan berangkat bekerja ke luar negeri dengan menyerahkan sejumlah uang, namun proses keberangkatan keluar negeri tidak terealisasi. Berdasarkan pengakuan ini, pihak Polres Pasaman Barat akan memproses terkait laporan dari masyarakat tersebut.
“Para Bhabinkamtibmas di wilayah binaan masing-masing juga sudah kita perintahkan untuk melakukan pendataan terhadap warganya yang bekerja di luar daerah ataupun ke luar negeri untuk kemudian nantinya ditindaklanjuti oleh intelijen. Kita juga telah berkoordinasi dengan Disnakertrans Kabupaten Pasaman Barat dalam hal pendataan perusaahan yang memberangkatakan PMI (Pekerja Imigran Indonesia),” ungkap AKBP Agung.
Ia mengharapkan adanya kerja sama seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder dalam mencegah TPPO. Terkait hal ini, kata Agung, pihaknya telah menyampaikan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan cek kembali apabila ada tawaran bekerja ke luar negeri dengan janji gaji yang besar serta pekerjaan yang layak,” kata AKBP Agung.
Baca juga: Anak di Bawah Umur di Bukittinggi Jual Pria Dewasa kepada Penyuka Sesama Jenis
Apabila tawaran itu, lanjut dia, datang melalui perusahaan jasa penyalur tenaga kerja, masyarakat agar mengecek reputasi dan izin operasional perusahaan melalui Disnakertrans Kabupaten Pasaman Barat atau bisa melaporkan hal ini kepada aparat Kepolisian. [*/pkt]
