Sarilamak, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menyayangkan maraknya aktivitas masyarakat yang berjualan dan parkir di sepanjang flyover atau Jembatan Layang Kelok Sembilan.
Kegiatan tersebut, kata Mahyeldi, bisa mengancam keselamatan pengendara dan merusak struktur jembatan.
“Jembatan itu, kan memang bukan untuk parkir, dan memang bukan untuk berjualan. Kita harus kembalikan kepada fungsi sesungguhnya agar aman untuk dilewati, baik dari sisi pengendara maupun struktur jembatan,” tegas Gubernur Mahyeldi usai melaksanakan Safari Ramadan di Masjid Baiturrahman, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Jum'at (7/4/2023).
Gubernur menyebut, kondisi saat ini sudah mengkhawatirkan. Selain jumlahnya semakin banyak dan tidak tertata, aktivitas pedagang tersebut juga telah memakan badan jalan. Kondisi ini, kata Mahyeldi, bisa memicu kecelakaan dan kerusakan jembatan.
Mengingat Flyover Kelok Sembilan adalah jalur utama penghubung antara Sumatra Barat (Sumbar) dengan Riau, serta tidak berapa lama lagi akan memasuki masa libur Lebaran, diprediksi arus lalu lintas yang melewati jalur tersebut akan meningkat signifikan, jangan sampai nantinya memicu kecelakaan atau kemacetan.
Ia pun meminta Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sumbar berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Pemkab Limapuluh Kota dan Polres Limapuluh Kota, supaya ada solusi terkait persoalan ini dalam waktu dekat.
“Saya minta, Dishub dan Satpol PP Provinsi segera berkoordinasi dengan Pemkab dan Polres, agar segera ada solusi, sebelum memakan korban. Apalagi dalam waktu dekat arus mudik akan padat,” sebut Gubernur.Mahyeldi menyadari, karena ini menyangkut kehidupan warga masyarakat, pemerintah tidak bisa hanya melarang tanpa ada solusi. Tapi paling tidak, lanjut dia, jangan berjualan di atas jembatan. Selain itu harus tertata, tempat berjualan pedagang pun mesti aman untuk disinggahi.
“Saya harap, para pedagang bisa memahami karena ini untuk kebaikan kita bersama,” ucap Mahyeldi.
Dalam kesempatan terpisah, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin menyebutkan, terkait penertiban pedagang di sepanjang Flyover Kelok Sembilan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi bersama Polres Limapuluh Kota dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dari pertemuan tersebut, bentuk antisipasi yang disepakati adalah, para pedagang akan diatur sehingga aktivitas di sepanjang Flyover Kelok Sembilan dapat ditertibkan untuk menyambut libur Lebaran 1444 Hijriah/ 2023 Masehi.
Ketika ditanya apakah para pedagang masih diperbolehkan berjualan disepanjang flyover, Bupati menjawab pedagang sebenarnya antara diperbolehkan atau tidak, karena dari segi jumlah mereka sudah banyak dan telah menempati lama.
“Kita tidak bisa begitu saja melarang mereka, karena mereka sudah tumbuh, nanti kita sampaikan kepada mereka supaya ada pengaturan, seperti pengaturan sampah,” sebut Safaruddin.
Bupati Safaruddin mengaku, untuk pelarangan berjualan pihaknya tidak bisa memutuskan sendiri, harus ada koordinasi terlebih dahulu dengan Pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur dan Dinas Perhubungan Sumbar.
Baca juga: Warung-warung Semi Permanen Rusak Estetika Jembatan Kelok Sembilan dan Ganggu Keselamatan
“Terkait kebijakan pelarangan berjualan, kita akan koordinasikan dulu dengan Pak Gubernur dan pihak OPD terkait di Pemprov Sumbar, bagaimana baiknya,” ungkap Safaruddin. [adpsb]