Painan, Padangkita.com – Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatra Barat (Sumbar), sedikitnya membutuhkan 3 unit armada pemadam kebakaran (damkar), dan 2 pos damkar lagi. Saat ini, Pessel hanya punya 5 mobil damkar, dan 4 pos damkar.
Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pessel, Mawardi Roska menyebutkan, jumlah armada dan pos pemadam yang masih kurang, menjadi salah satu penyebab, penanganan kebakaran di daerah itu kurang maksimal.
“Berbagai peristiwa bencana kebakaran yang terjadi selama ini, telah menimbulkan kerugian materi, bahkan juga korban jiwa. Dari itu saya berharap bencana ini dapat diminimalisasi. Salah satunya meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” kata Mawardi Roska, dikutip media ini dari laman resmi Pemkab Pessel, Selasa (21/3/2023).
Sebab, lanjut Mawardi, keterbatasan sarana atau peralatan, serta jauh dan sulitnya medan, membuat penanganan bencana kebakaran tidak bisa dilakukan secara maksimal.
Dia meminta kepada aparatur terkait untuk terus mengintensifkan penyuluhan kepada masyarakat dalam mengantisipasi kebakaran, serta meningkatkan kesiapan petugas pemadam kebakaran.
Menyinggung pengadaan armada pemadam baru, Mawardi menyatakan sulit terpenuh dalam waktu dekat, jika mengandalkan anggaran daerah atau APBD.
“Keterbatasan kemampuan keuangan daerah sangat sulit bagi Pessel untuk melakukan penambahan mobil damkar dan pos damkar. Satu-satunya upaya yang bisa dilakukan adalah melalui dukungan pemerintah pusat melalui APBN,” ujarnya.
Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Pessel, Dailipal mengatakan, untuk mengantisipasi dampak besar yang terjadi akibat kebakaran, pihaknya mendorong masyarakat menyediakan racun api, karung goni dan memeriksa segala sesuatu di dalam rumah yang bisa menyebabkan kebakaran.
Selain imbauan itu, pihaknya juga melakukan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang bagaimana mengantisipasi kebakaran secara dini dan dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran.
Ia mengakui, soal sarana dan prasarana penanganan bencana kebakaran memang masih sangat terbatas.
“Saat ini di Pessel baru memiliki 5 unit mobil damkar. Dari 5 unit itu, 1 unit di antaranya tidak bisa menyemprotkan air, sehingga hanya difungsikan sebagai armada angkut air saja bila kebakaran terjadi,” kata Dailipal.
Sementara, kata dia, wilayah Pesisir Selatan memanjang 243,2 kilometer dari Utara ke Selatan dengan berbagai medan yang sulit.
“Dengan kondisi itu, 5 mobil damkar, tentu tidak mampu menjangkau wilayah yang memanjang dalam waktu singkat,” ulasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus berupaya mencari peluang-peluang bantuan dari pemerintah pusat untuk penambahan unit mobil pemadam kebakaran.
“Paling sedikit daerah ini mesti memiliki 8 unit mobil pemadam, serta enam pos damkar. Sementara saat ini baru memiliki 5 unit damkar, dan 4 Pos Damkar. Empat Pos Damkar itu adalah Pos Damkar Painan, Kambang, Balaiselasa, dan Tapan,” ungkapnya.
Menurut Dailipal, idealnya setiap radius 7,5 km ada 1 unit pos damkar yang dilengkapi dengan 5 orang personel dan 1 unit mobil damkar. Sebab, lanjut dia, rentang waktu penanganan ketika terjadi laporan kebakaran adalah selama 15 menit, mulai dari pengisian air, hingga api padam.
“Setidaknya Pessel butuh penambahan 2 titik pos damkar lagi. Dua titik itu adalah di Tarusan, Kecamatan Koto XI Tarusan, dan di Kecamatan Bayang Utara. Sebab dua kecamatan itu jangkauannya cukup jauh dari pos damkar yang terdapat di Kota Painan,” jelasnya.
Dia menegaskan, bagaimanapun juga ke depan tambahan armada dan pos damkar mesti dipenuhi. Sebab, menyangkut keselamatan jiwa serta harta benda masyarakat.
Baca juga: Kantor BRI hingga Rumah Dinas Dokter Terbakar di Lunang Pessel, Kerugian Ditaksir Capai Rp1 Miliar
“Karena kondisi keterbatasan kemampuan keuangan daerah, sehingga kami mengharapkan perhatian dari pusat,” kata Dailipal. [*/pkt]