Painan, Padangkita.com – Buya Samik Ibrahim merupakan aktivis Muhammadiyah yang berjasa dalam mendirikan organisasi tersebut di tanah kelahirannya, yang dulu bernama Afdeling Bandar X, Indrapura dan Kerinci.
Buya Samik Ibrahim lahir tanggal 8 Agustus 1908. Buya Samik Ibrahim berasal dari Nyiur Gading, Koto Baru Kambang, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Ia meninggal dunia tanggal 24 Nopember 1978 saat menunaikan ibadah haji di Makkah. Setahun kemudian, dia dianugerahi piagam penghargaan sebagai pahlawan masyarakat oleh Gubernur Sumbar Azwar Anas tanggal 17 Agustus 1979.
Pada tahun 2017, Buya Samik Ibrahim memperoleh penghargaan dari PW Muhammdiyah Sumbar atas jasa-jasanya dalam pengembangan cabang dan ranting Muhammadiyah di Pesisir Selatan (Pessel).
Salah seorang murid Buya Samik Ibrahim, Milus menceritakan, semasa hidupnya Buya Samik Ibrahim adalah seorang guru di Volkschool Kambang, HIS Muhammadiyah, dan Normaal School Muhammadiyah Padang.
Selain itu, Buya Samik Ibrahim juga saudagar di NV KOPAN dan Persatuan Bandar Sepuluh (PERBAS). Aktivitasnya yang bergelut di dunia bisnis ekspor-impor juga mendorong sosok yang terkenal vokal ini aktif dalam Persatuan Saudagar Indonesia (PERSDI).
Ia juga merupakan perintis Tentara Keamanan Rakyat Angkatan Laut (TKR-AL) pada akhir September 1945. Sejak resmi berdiri, ratusan pemuda dari Pesisir Selatan mendaftarkan diri sebagai tentara. Buya Samik masa itu, memberikan bantuan ransum untuk calon tentara yang menjalani latihan militer di Kota Padang.
“Di masa Revolusi Kemerdekaan, Buya Samik kembali berbuat untuk bangsa dan negara. Pada masa perang kemerdekaan, ia menjadi kreditur terbesar untuk Divisi IX Banteng,” kata Milus.
Nama Samik Ibrahim baru saja diabadikan menjadi nama masjid. Bupati Pesisir Selatan (Pessel) Rusma Yul Anwar telah meresmikan masjid yang terletak di Nagari Ampiang Parak Kecamatan Sutera tersebut, Jumat (10/3/2023).
Bangunan masjid berikut tanahnya merupakan wakaf dari keluarga Buya Samik Ibrahim. Sertifikat bangunan masjid dan tanah diserahkan anak bungsu Buya Samik Ibrahim, yakni Hj. Hajir Binti Samik Ibrahim kepada Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bakhtiar, dan disaksikan Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar.
Masjid indah tersebut berukuran 10 m × 10 m, terletak persis di pinggir jalan lintas Sumatra, Nagari Ampiang Parak, Kecamatan Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Dalam sambutannya, Bupati Rusma Yul Anwar mengapresiasi keluarga besar Buya Samik Ibrahim atas pembangunan masjid yang akan bermanfaat bagi umat di Pesisir Selatan (Pessel), khususnya Kecamatan Sutera.
Bupati Rusma Yul Anwar mengaku bangga, karena bagaimanapun juga pembangunan masjid yang didasari atas dasar cinta dan kasih kepada orang tua.
“Sehingga ini menjadi motivasi tersendiri bagi kami ke depannya untuk bisa mengikuti dan meniru jejak yang sudah ditinggalkan oleh Buya Samik Ibrahim,” kata Rusma.
Ia melanjutkan, masjid jangan hanya lagi tempat ibadah, tetapi lebih luas sebagai tempat dialog dan diskusi untuk semua hal yang menyangkut perkembangan masyarakat dan keagamaan di sekitarnya.
Baca juga: Bupati Minta Is Anwar Dimakamkan di Makam Pahlawan Pesisir Selatan
“Keberadaan masjid tidak sekadar menjadi tempat ibadah salat. Akan tetapi, masjid bisa dijadikan pusat kegiatan Islam. Seperti kajian-kajian Islam dan lainnya,” ujar Bupati Rusma. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News