Pariaman, Padangkita.com - Sebanyak 159 anak stunting di Kota Pariaman sudah punya bapak asuh atau BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting). Adapun yang BAAS adalah Lembaga atau instansi pemerintah, termasuk BUMN/BUMD dan pihak swasta.
Pembangian tugas sebagai bapak asuh anak stunting tersebut disampaikan Wali Kota Pariaman Genius Umar, ketika memimpin Rapat Kerja Lintas Sektor dan Mitra Kerja dalam Percepatan Penurunan Stunting Kota Pariaman Tahun 2023, di Balai Kota Pariaman, Rabu (8/3/2023).
“Pencegahan stunting menjadi tugas bersama, karena menjadi persoalan serius secara nasional, dan bahkan Presiden menekankan hal ini kepada setiap daerah. Karena itu, kita harus berkomitmen secara moral, untuk menurunkan angka stunting agar bisa menuju zero stunting di Kota Pariaman,” ujar Genius.
Adapun yang menjadi bapak asuh dari 159 anak di Pariaman adalah, wali kota 4 anak, wakil wali kota 3 anak, sekda 2 anak, kapolres 4 anak, dandim 3 anak, dan kajari 3 anak.
Kemudian, pengadilan negeri 2 anak, pengadilan agama 2 anak, DPRD 20 anak, OPD 57 anak, BPS 2 anak, BPJS Kesehatan 2 anak, BPJS Ketenegakerjaan 2 anak, KPP Pajak Pratama 2 anak, Lapas Kelas IIB 2 anak, dan sisanya dibagi untuk BUMN/BUMD dan swasta.
Orang nomor satu di Kota Pariaman ini juga menyebutkan bahwa hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024.
“Kami percaya, dengan kolaborasi lintas stakeholder, terutama dengan menggerakkan para pimpinan masing-masing stakeholder lintas sektor ini, dapat menjadi daya dorong bagi percepatan penurunan angka stunting nasional, dan Kota Pariaman khususnya,” ungkap Genius.
Ia menambahkan, penyebab stunting tidak hanya masalah gizi dan pola makan saja, tetapi juga pola asuh, air bersih, sanitasi, termasuk masalah sosio-kultural, dan ekonomi.
“Saya harap, bapak asuh anak stunting dapat memberikan kontribusi bagi penurunan angka stunting melalui upaya-upaya pencegahan, dan implementasi nyata di lapangan. Dengan adanya kegiatan ini, akan sangat membantu penanganan kasus stunting jika dilakukan secara bersama dengan seluruh elemen masyarakat dan swasta,” tuturnya.
Lebih lanjut Genius mengungkapkan bahwa stunting menjadi urusan bersama, itulah mengapa dirinya membuat kebijakan bahwa stunting itu harus diurus oleh semua stakeholderdan dinas yang ada dibawah kepemimpinan.
Baca juga: Percepat Penanganan Stunting di Pariaman, Genius Umar Berikan Bantuan Telur
“Program Bapak Asuh Anak Stunting merupakan gerakan gotong royong seluruh pemangku kepentingan dalam mempercepat penurunan stunting yang menyasar langsung keluarga berisiko stunting di Kota Pariaman, sebanyak 159 anak. Kita sudah membagi mulai dari wali kota, wakil wali kota, Forkopimda, Sekda, instansi vertical, swasta, BUMN/BUMD, sekolah dan setiap dinas nantinya, akan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting,” terangnya. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News