Padangkita.com - Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) terus menggencarkan sosialisasi Imunisasi Measles dan Rubella (MR). Upaya tersebut diperkuat dengan Surat Edaran (SE) Bupati Pesisir Selatan Nomor : 440/969/KES-P2P/VIII/2018 tanggal 24 Agustus 2018.
Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Satria Wibawa menyatakan pelaksanaan imunisasi MR mempedomani Fatwa MUI Pusat Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penggunaan Vaksin MR.
"Kita ikuti Fatwa MUI Pusat karena vaksin produk berasal dari negara lain. Sedangkan terkait dengan izin edar vaksin, kita berpedoman pula kepada izin edar nomor: PN.01.03.31.313.04.17.1196 yang telah diterbitkan oleh BPOM," katanya dikutip dari pesisirselatankab, Senin (17/09/2018).
Dia menjelaskan bahwa besarnya dampak yang ditimbulkan akibat campak dan rubella, menjadikan imunisasi MR sangat Penting untuk dilaksanakan.
"Dari itu kita berharap kepada Stakholder terkait mendukung dan berperan aktif dalam mensukseskan imunisasi ini, agar masyarakat Pessel terbebas dari penyakit campak dan rubella," ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa mayoritas yang menolak imunisasi itu adalah sekolah-sekolah Islam. Walau demikian kita tetap melakukan sosialiasi secara rutin dengan cara memberikan penjelasan agar segelintir masyarakat yang menolak itu, memahami betapa pentingnya pemberian vaksin MR tersebut bagi anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
Ditambahkan lagi bahwa pihaknya melalui petugas sudah menjalankan vaksin hampir di seluruh Kecamatan di Pessel. Setiap Puskesmas juga sudah membuat jadwal untuk turun kelapangan melakukan vaksin, baik di sekolah-sekolah maupun di posyandu.
Berkat upaya itu, sehingga untuk Sumbar, Pessel menempati urutan ke 5 paling banyak yang sudah melakukan vaksin. Pencapaianya sudah 32,6 persen dari 130 ribu anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
" Pada awal bulan Agustus, kita melalui petugas menjalankanya ke sekolah-sekolah. Sedangkan mamasuki bulan September ini, dilakukan pula pada Posyandu-Posyandu di semua nagari. Hingga hari ini (kemaren red), dari 130 ribu anak usia 9 bulan hingga 15 tahun, yang telah melakukan iminuniasai MR sebesar 32,6 persen," tutupnya.