Selama Januari, Dua Warga Jadi Korban Konflik Buaya dan Manusia 

Selama Januari, Dua Warga Jadi Korban Konflik Buaya dan Manusia 

Ilustrasi Buaya

Padang, Padangkita.com - Selama Januari 2023, sebanyak dua orang warga menjadikannya korban akibat konflik yang terjadi antara buaya dan manusia di Sumatra Barat (Sumbar).

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar mengungkapkan dua warga meninggal dunia akibat serangan buaya di Kinali, Pasaman Barat dan satu lagi mengalami luka.

"Korban yang meninggal dunia salah satunya pencari lokan di Mandiangin, Kinali, Pasaman Barat dan seorang lagi perempuan. Sementara itu korban luka merupakan seorang nelayan yang hendak mencuci kaki usai pulang melaut," terangnya Senin (30/1/2023).

Sementara itu, selama Januari pihaknya dua kali mengevakuasi buaya, pertama di Tigo Nagari Pasaman dan kedua di Padang Pariaman.

"Terakhir yang berhasil ditangkap warga Korong Pasa, Ukakan Tapakis, Padang Pariaman pada Sabtu kemarin," sambungnya.

Lebih lanjut ia mengatakan selama bulan Januari ada sembilan kali terjadi konflik antara buaya dan manusia, dimana semuanya tersebar di sejumlah wilayah di Sumatra Barat.

“Konflik ini tersebar di Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Kota Pariaman, termasuk Pasaman dan Pasaman Barat." paparnya.

ia mengatakan bahwa konflik buaya ini sangat erat dengan masa kawin, karena November dan Desember merupakan musim berkembang biak buaya.

“Sedangkan bulan Januari hingga Maret biasanya masa bertelur dan mengerami, buaya akan lebih sensitif dari gangguan manusia,” sambungnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa konflik buaya ini sangat erat dengan masa kawin, karena November dan Desember merupakan musim berkembang biak buaya.

“Sedangkan bulan Januari hingga Maret biasanya masa bertelur dan mengerami, buaya akan lebih sensitif dari gangguan manusia,” sambungnya.

Pihaknya mengimbau kepada warga menghindari melakukan aktifitas di wilayah yang potensial sebagai sarang buaya, meningkatkan kewaspadaan jika menggunakan perahu di sungai atau muara sungai terutama jika perahu berisi ikan, kerang atau udang.

“Jika bertemu langsung dengan buaya agar menghindari sisi depan dan bergeraklah kearah samping atau belakang, dan jika bertemu telur ataupun anak buaya maka segera menjauh dari lokasi itu, karena di sekitar situ pasti adan induknya yang siap menyerang,” jelasnya.

Pihaknya juga meminta masyarakat agar berhati-hati ketika mencoba pengamanan terhadap satwa liar, jangan sampai ceroboh sehingga membahayakan diri sendiri.

“Untuk itu silahkan menghubungi kami agar bisa melakukan penyelamatan bersama,” pungkasnya. [hdp]

 

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Warga Pagadih Temukan Bunga Rafflesia Mekar Sempurna, Sebarannya di Agam sudah 18 Titik
Warga Pagadih Temukan Bunga Rafflesia Mekar Sempurna, Sebarannya di Agam sudah 18 Titik
Demi Keselamatan Pendaki, BKSDA Sumbar Tutup Permanen Pendakian Gunung Marapi
Demi Keselamatan Pendaki, BKSDA Sumbar Tutup Permanen Pendakian Gunung Marapi
BKSDA Sumbar Tindak Tegas Pendaki Ilegal Gunung Marapi
BKSDA Sumbar Tindak Tegas Pendaki Ilegal Gunung Marapi
Konflik Beruang Madu di Solok Selatan, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap
Konflik Beruang Madu di Solok Selatan, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap
Harimau Sumatra Ditemukan Mati Terjerat Perangkap Babi di Agam
Harimau Sumatra Ditemukan Mati Terjerat Perangkap Babi di Agam
Taman Buaya Potensial Dikembangkan jadi Objek Wisata Baru di Sumbar
Taman Buaya Potensial Dikembangkan jadi Objek Wisata Baru di Sumbar