Siamang Peliharaannya Mulai Agresif, Warga Pasbar Ini 'Menyerah' ke BKSDA Sumbar 

Siamang Peliharaannya Mulai Agresif, Warga Pasbar Ini 'Menyerah' ke BKSDA Sumbar 

BKSDA melalui Resor Konservasi Wilayah III Harau mengevakuasi Owa Siamang milik warga yang mulai agresif. [Foto : Dok BKSDA]

Simpang Empat, Padangkita.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) melalui Resor Konservasi Wilayah III Harau terima penyerahan seekor satwa dilindungi jenis Owa Siamang (Symphalangus syndactylus).

Satwa ini diserahkan warga jorong Sialang nagari Situjuah Tungka kecamatan Situjuah Limo Nagari, Limapuluh Kota, Rabu (14/12/2022) lalu.

Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengungkapkan satwa langka dan dilindungi tersebut diserahkan oleh Fely Erizal, warga setempat yang memelihara satwa tersebut sejak kecil, dan sudah tidak sanggup lagi memeliharanya karena mulai agresif kepada orang lain.

"Dengan pendekatan edukasi tentang konservasi satwa liar dan peraturan perundangan yang mengaturnya termasuk dampak bahaya penyakit yang dapat disebarkan dari satwa liar itu kepada manusia ketika memeliharanya. Akhirnya satwa tersebut diserahkan oleh pemilik kepada petugas BKSDA." ungkapnya Jumat (16/12/2022).

Lebih lanjut ia mengatakan, dari hasil observasi diketahui satwa tersebut berkelamin jantan, berusia lima tahun dan tidak ditemukan cacat, luka ataupun kelainan fisik.

"Selanjutnya dievakuasi ke kandang TTS Resor Konservasi Wilayah III Harau. Satwa akan dilakukan rehabilitasi terlebih dahulu sebelum nantinya akan dilepasliarkan kembali ke alam." sambungnya.

Ia menjelaskan, Owa Siamang termasuk ke dalam jenis satwa dilindungi, sesuai dengan peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan nomor P.106 tahun 2018.

Menurut undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, setiap orang dilarang untuk menangkap, melukai, membunuh, memiliki, menyimpan, memelihara, mengangkut dan memperniagakannya.

"Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah secara sukarela menyerahkan satwa dilindungi ini, dan berharap ini akan menjadi contoh teladan bagi yang lainnya." pungkasnya.

Untuk diketahui, Siamang adalah satwa kera hitam yang berlengan panjang yang hidup pada pohoh-pohon. IUCN Redlist telah memasukan satwa 'heboh' ini ke dalam daftar jenis terancam punah (endangered).

Baca JugaBKSDA Sumbar Terima Laporan Beruang Madu Masuk Pemukiman Warga di Kabupaten Solok

Menurut penelitian, satwa owa siamang memiliki potensi besar menularkan penyakit TBC kepada manusia melalui saluran pernafasan sehingga hal ini tentunya membahayakan bagi kesehatan orang yang memeliharanya. [hdp]

 

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Dinilai Paling Layak Pimpin Sumbar, Mahyeldi akan Prioritaskan Infrastruktur di Daerah Terisolasi
Dinilai Paling Layak Pimpin Sumbar, Mahyeldi akan Prioritaskan Infrastruktur di Daerah Terisolasi
Mahyeldi Ungkap Rencana Pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang Jadi Pusat Ekspor
Mahyeldi Ungkap Rencana Pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang Jadi Pusat Ekspor
Pendukung di Pasbar Ini Siap Jalan Kaki 100 Km Jika Targetnya Memenangkan Mahyeldi-Vasko Tak Tercapai
Pendukung di Pasbar Ini Siap Jalan Kaki 100 Km Jika Targetnya Memenangkan Mahyeldi-Vasko Tak Tercapai
Berkunjung ke Kinali Pasaman Barat, Vasko Ruseimy Disambut Hangat Masyarakat
Berkunjung ke Kinali Pasaman Barat, Vasko Ruseimy Disambut Hangat Masyarakat
Khairuddin Apresiasi Kinerja Mahyeldi di Pasaman dan Pasbar, Harapkan Lanjutan Kepemimpinan
Khairuddin Apresiasi Kinerja Mahyeldi di Pasaman dan Pasbar, Harapkan Lanjutan Kepemimpinan
Konflik Beruang Madu di Solok Selatan, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap
Konflik Beruang Madu di Solok Selatan, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap