Medan, Padangkita.com – Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy menyampaikan bahwa Pemprov Sumbar terus mendorong proses aktualisasi komitmen dalam meminimalisasi tindak korupsi.
Di antaranya melalui Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, Pengendalian Gratifikasi, Pelaksanaan Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli), penyelenggaraan LHKPN, penyelenggaraan SPIP terintegrasi dan Monitoring Center for Prevention (MCP).
Hal itu disampaikan Wagub Audy saat menghadiri kegiatan ‘Road to Harkordia’ (Hari Anti Korupsi Sedunia) tahun 2022 di lapangan Astaka, Kota Medan, Selasa (29/11 /2022). Pada kesempatan itu, Audy didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jasman Rizal, dan Sekretaris Inspektorat Betty Vetria.
Menurut Audy, Pemprov Sumbar sangat mendukung terselenggaranya kegiatan ‘Road to Harkordia’ yang dicanangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan terus berkomitmen dalam upaya pencegahan tindak korupsi.
“Pemerintah Provinsi Sumatra Barat meraih penghargaan dalam kategori MCP tertinggi ketiga dengan nilai MCP sebesar 84,93 persen tahun 2021. Ini menunjukkan komitmen Pemprov Sumbar dalam kepatuhan pelaporan delapan area intervensi MCP, yaitu perencanaan dan penganggaran APBD, pengadaan barang dan jasa, perizinan, pengawasan APIP, pengelolaan ASN, optimalisasi pajak daerah, pengelolaan aset daerah dan tata kelola keuangan desa,” ungkap Audy.
Plh. Direktur Koordinasi dan Pengawasan Wilayah 1 KPK, Edi Suryanto menyampaikan ‘Road to Harkordia’ di Kota Medan, merupakan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkordia). ‘Road to Harkordia’, kata Edi Suryanto yang sekaligus ketua panitia, diadakan di 5 wilayah di Indonesia. Puncak acara nanti dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 9 Desember.
“Harkodia merupakan kegiatan untuk memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, dan kegiatan ini merupakan kegiatan yang ketiga kalinya, di mana sebelumnya acara serupa juga sudah dilaksanakan di Kota Samarinda dan Bali. Minggu depan di Kota Surabaya dan terakhir di Kota Bandung,” kata Edi Suryanto.
Hal yang mendasari KPK melaksanakan kegiatan ‘Road to Harkordia’, lanjut Suryanto, di antaranya karena tindak pidana korupsi masih menjadi permasalahan pelik di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Perilaku korupsi di Indonesia sangat terkait erat dengan dimensi penyuapan, pengadaan barang dan jasa, serta penyalahgunaan anggaran yang umumnya dilakukan oleh pihak swasta dan pegawai pemerintahan.
Oleh karena itu, kata dia, upaya pencegahan korupsi sangat diperlukan. Pemberantasan korupsi tidak cukup dilakukan hanya dengan komitmen semata dan tidak bisa hanya dilakukan oleh KPK.
Melainkan, mesti melibatkan seluruh lapisan masyarakat di dalamnya.
“Kenapa? Karena memberantas korupsi harus dilakukan untuk mewujudkan kepentingan bersama dan cita-cita kemerdekaan seluruh anak bangsa,” ujar Edi Suryanto.
Baca juga: Pemprov Sumbar Terima Penghargaan KPK sebagai Peringkat 3 MCP Nasional
Peringatan Hakordia di Kota Medan tanggal 29-30 November 2022 diisi dengan sejumlah kegiatan di beberapa lokasi. Di antaranya talkshow, pemutaran film antikorupsi untuk siswa SMA, dan kampanye antikorupsi. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News