Pariaman, Padangkita.com – Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman menggelar lomba baju kuruang basiba dan hymne bundo kanduang dalam perayaan HUT ke-48 Bundo Kanduang.
Lomba ini sekaligus untuk menjaga dan melestarikan adat budaya Minangkabau, salah satunya melalui pemakaian baju kuruang basiba oleh kaum perempuan Minang,
Acara dibuka secara langsung oleh Wali Kota Pariaman Genius Umar di halaman Kantor Camat Pariaman Tengah, Sabtu (12/11/2022). Hadir dalam acara itu Ketua TP PKK Kota Pariaman Ny. Lucyanel Genius, Ketua DWP Kota Pariaman Ny. Yosnelli Balad, Camat Pariaman Tengah, Ketua TP PKK Kecamatan Pariaman Tengah, Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Tengah, Ketua LKAAM Kota Pariaman, Ketua KAN Kota Pariaman, Kepala Desa dan Lurah di Kecamatan Pariaman Tengah.
Dalam sambutannya Genius mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Tengah. Sebab, Genius melihat saat ini pakaian perempuan Minangkabau sudah banyak yang tidak sesuai lagi dengan eksistensi baju kuruang basiba, yang menggambarkan ciri perempuan Minang dalam menjaga martabatnya di tengah-tengah masyarakat.
“Saya sangat senang Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Tengah di bawah binaan Bundo Kanduang Kota Pariaman selalu menjaga pakaian yang dikenakan dari segi adat istiadatnya. Melalui lomba baju kuruang basiba ini, diharapkan dapat memberikan pendidikan bagi generasi muda sekarang, bahwa filosofi dari baju kuruang basiba itu adalah cerminan jati diri dan identitas perempuan Minang yang penuh dengan nilai-nilai tradisi yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita,” ungkap Genius.
Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Tengah Ema Ubadi mengatakan bahwa baju kuruang basiba bukan hanya sekadar busana perempuan Minang. Namun, kata dia, mengenakan baju kuruang basiba diibaratkan sedang mengemban tanggung jawab tersendiri baik dalam keluarga dan lingkungan masyarakat.
“Saat mengenakan baju kuruang basiba, perempuan Minang harus selalu santun dan menjaga martabatnya, seperti tidak boleh berlenggang lenggok berlebihan atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan ajaran agama,” ungkap Ema Ubadi.
Menurut panitia, ada dua jenis kegiatan lomba yang diadakan yaitu lomba baju kuruang basiba dan lomba hymne bundo kanduang. Pesertanya merupakan utusan dari desa dan kelurahan di Kecamatan Pariaman Tengah. Rinciannya, 19 peserta mengikuti lomba baju kuruang basiba dan 12 peserta mengikuti lomba hymne bundo kanduang.
Baca juga: 470 Bundo Kanduang Pakai Baju Kuruang Basiba Parade Budaya Nusantara di Monas
Hadir sebagai Dewan Juri Lomba adalah Bundo Arrahmi (Bundo Kanduang Kota Pariaman), Jafriki dari Dewan Kesenian Kota Pariaman, dan Bundo Eka Fitria dari SMKN 4 Pariaman. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News