Naik Helikopter TNI AU, Harimau Sumatra ‘Putri Singgulung' telah Kembali ke Habitatnya

Naik Helikopter TNI AU, Harimau Sumatra ‘Putri Singgulung' telah Kembali ke Habitatnya

Harimau sumatra betina bernama 'Putri Singgulung' dilepasliarkan menggunakan helikopter milik TNI AU. [Foto: Dok. BKSDA Sumbar]

Padang, Padangkita.com – Harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) yang sebelumnya telah diberi nama ‘Putri Singgulung’ kembali dilepasliarkan di salah satu kawasan hutan konservasi di Sumatra Barat (Sumbar). Ini merupakan pelepasliaran yang kedua kali bagi harimau betina tersebut.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ardi Andono menyebutkan pelepasliaran harimau sumatra ‘Putri Singgulung’ kali ini melibatkan sejumlah pihak.

Yakni, Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Sumber Daya Genetik (KKHSDG), Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD), dan didukung oleh Kementerian Pertahanan melalui Komando Operasi Udara I Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Yayasan Sintas Indonesia, serta  Departemen Biologi FMIPA Universitas Andalas (Unand).

Menurut Ardi Andono, pelepasliaran harimau sumatra ‘Putri Singgulung’ telah dilakukan pada 16 Oktober 2022 lalu.

“Pelepasliaran ini merupakan kali kedua dilakukan untuk ‘Putri Singgulung’. Sebelumnya pada 27 November 2020. Kini, ‘Putri Singgulung’ telah dinyatakan dapat beradaptasi di habitat barunya sejak 30 Oktober 2022,” kata Ardi Andono dalam keterangan tertulis, Kamis (3/11/2022).

‘Putri Singgulung’ merupakan harimau sumatra yang diselamatkan BKSDA Sumbar bersama ‘saudaranya’ harimau sumatra jantan yang diberi nama ‘Putra Singgulung’ di kawasan hutan di Kabupaten Solok pada bulan Juni 2020.

Baca juga: Harimau Sumatra yang Masuk Perangkap di Alahan Panjang Solok adalah Putri Singgulung

Waktu itu diselamatkan itu, ‘Putri Singgulung’ diperkirakan baru berusia delapan bulan. Harimau ini kemudian dititipkan untuk direhabilitasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PR-HSD) Yayasan ARSARI Djojohadikusumo selama empat bulan pertama, yaitu periode Juni sampai dengan Oktober 2020.

Ardi Andono menjelaskan, kegiatan pelepasliaran satwa harimau dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada dengan menerapkan prinsip kehati-hatian agar tidak menimbulkan dampak negative, baik pada satwa, habitat serta masyarakat sekitar.

Kata Ardi Andono, telah dibentuk tim untuk melakukan pemodelan spasial ekologi dan ground check kelayakan lokasi release bersama Yayasan Sintas Indonesia, Departemen Biologi FMIPA Universitas Andalas (Unand).

Kesimpulannya, kawasan pelepasliaran sekarang ini memenuhi kriteria sebagai lokasi pelepasliaran harimau sumatra.

Baca juga: Putri Singgulung, Harimau Betina yang Telah 2 Kali Masuk Perangkap

“Tugas penting yang perlu dilakukan adalah pemantauan dan monitoring pasca-pelepasliaran untuk memastikan ‘Putri Singgulung’ aman dan nyaman di rumah barunya,” ungkap Ardi Andono. [*/pkt]

 

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Konflik Beruang Madu di Solok Selatan, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap
Konflik Beruang Madu di Solok Selatan, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar