Padang Aro, Padangkita.com – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi menyampaikan Pemprov Sumbar sangat concern meningkatkan pertumbuhan pertanian, yang ditandai aalokasi 10 persen APBD Provinsi Sumbar 2022 untuk sektor tersebut.
Komoditi pertanian yang menjadi fokus Pemprov Sumbar yaitu padi, jagung, cabai, bawang merah, manggis, jeruk, kakao, sawit, kopi, gambir dan karet.
“Kopi, jagung, dan cokelat merupakan produk unggulan di Sumbar, bahkan produksi cokelat Sumbar nomor dua terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu hilirisasi cokelat kita sudah kualitas ekspor. Seperti produk Minang Kakao dan L'ile Chocolate," ujar Mahyeldi di Wonorejo, Nagari Lubuk Gadang, Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Minggu (23/10/2022).
Pada kesempatan itu Mahyeldi bersama pihak Bank Syariah Indonesia (BSI) menyerahkan bantuan untuk petani kopi dan bantuan lainnya, serta peresmian Rumah Produksi Kopi Maslamah PTL Coffee.
Mahyeldi mengatakan produk-produk kualitas ekspor tersebut akan dipamerkan dalam pameran produk di Nowergia. Oleh sebab itu, Mahyeldi meminta kepada Bupati Solok Selatan (Solsel) untuk mendata produk pertanian yang sudah berkualitas ekspor, khususnya kopi, cokelat, dan sawit.
Di samping itu, Mahyeldi meyakini nilai tukar petani di Sumbar akan terus mengalami peningkatan, yang ditandai dengan peningkatan nilai tukar petani sebesar 7,9 poin di tahun 2021.
"Pertumbuhan ekonomi Sumbar sudah di atas 5 persen pada triwulan II. Hal ini menunjukkan kepada kita ketika inflasi tinggi dengan diiringi peningkatan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi, maka terjadi keseimbangan ekonomi. Mari kita bersinergi untuk tekan laju inflasi dan tingkatkan pendapatan nilai tukar petani,” ajak Mahyeldi.
Bupati Solok Selatan (Solsel) Khairunas berharap kepada Pemprov Sumbar, agar pembinaan kelompok tani makin diperluas dan berkolaborasi dengan sumber daya yang ada di Kabupaten Solok Selatan.
“Kami siap untuk bekerja sama dan berbagi sumber daya dalam melakukan pembinaan pada kelompok tani yang ada di Kabupaten Solok Selatan, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan hilirisasi komoditas dimaksud," ujar Khairunas.
Sementara itu, Ketua Kelompok PTL Coffee Farm, Supriyanto mengucapkan terima kasih kepada BSI Maslahat yang telah membantu mengembangkan lahan tanaman kopi seluas 16,5 hektare di daerah Wonorejo.
Ia berharap dengan adanya bantuan tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan masyarakat sekitar.
Baca juga: Bumbu Rendang, Cokelat dan Kopi Asal Sumbar akan Tampil di Pameran Kuliner Norwegia
Dalam acara tersebut juga ada penyerahan program UMKM BSI kepada kelompok tani kopi sebesar Rp500 juta, penyerahan bantuan biaya pendidikan sebesar Rp9 juta, bantuan konsumtif lansia sebesar Rp18 juta, serta penyerahan pupuk dan alat pertanian. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News