Medan, Padangkita.com – PT Hutama Karya (Persero) secara resmi telah mulai mengerjakan proyek baru membangun sejumlah sarana dan prasarana di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Danau Toba, Sumatra Utara (Sumut).
Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi menjelaskan pengerjaan sarana wisata pada proyek Penataan Kawasan Waterfront City Pangururan dan Kawasan Tele KSPN Danau Toba meliputi penataan Patung Boraspati Tano dan Boru Saniangnaga, Patung Pustaha dan Syair Tao Toba, serta Display Batuan Geologi Toba.
Kemudian, Atraksi Seni Air Mancur ‘Aek Menari’, Panggung Apung Aek Natio, Instalasi Seni Musik Aek Margondang, Taman Rohani dan Instalasi Dry Fountain Plaza Rohani dan Instalasi Display Galeri Samosir.
Selanjutnya, Instalasi Seni Tradisi Solu Bolon, Instalasi Seni Ukir Totem Batak, Storytelling Signages Pangururan Waterfront, Video Motion Graphics “The Magnificent Toba” untuk Galeri Samosir, Video for Waterscreen Projection, Instalasi Seni Tarombo Batak dan Storytelling Signages Kawasan Tele.
“Pengerjaan penataan karya seni Hutama Karya bekerja sama dengan para seniman bertaraf internasional, ahli budaya Batak dan tenaga supervisi guna menjamin keakuratan penempatan dan kualitas hasil pemasangan karya seni secara baik dan sempurna,” ungkap Gunadi dalam keterangan tertulis di situs Hutama Karya yang dikutip Padangkita.com, Minggu (16/10/2022).
Proyek KSPN Danau Toba ini, kata dia, bernilai investasi Rp161 miliar dengan luas lahan penataan kurang lebih 6,4 hektare, serta luas lahan penataan Kawasan Panorama Tele kurang lebih 0,97 hektare.
Gunadi menambahkan, untuk mempercepat pembangunan KSPN Danau Toba agar sesuai mutu dan target waktu kontrak penyelesaian pada September 2023, Hutama Karya menggunakan teknologi Building Information Modelling (BIM) dalam merancang desain yang optimal.
Proyek KSPN ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membentuk 10 otorita pariwisata pada destinasi unggulan.
“Kami berharap, dengan digarap dan dirampungkannya proyek penataan KSPN Toba nantinya akan meningkatkan target perolehan devisa Indonesia serta menjadi destinasi pariwisata yang menarik minat wisatawan,” kata Gunadi.
Dukungan infrastruktur pada proyek penataan KSPN Danau Toba diharapkan mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah untuk menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Diketahui, sebagai tahap awal pembangunan dan bentuk dukungan warga setempat, Natua tua Sitolu Hae Horbo (13 Raja) dan Natua tuani Huta asal suku Batak telah menyelenggarakan upacara adat ‘Ritual Pangelekan tu na martua Pusuk Buhit dan Tao Toba’ di Tanjung Harbo, Samosir sekitar Danau Toba, awal bulan ini.
Upacara ini merupakan bentuk persembahan kepada leluhur dengan mulai digarapnya proyek KSPN Danau Toba. Adapun rangkaian kegiatannya yaitu gondang Batak mengelilingi Danau Toba dan pelepasan Ikan Mas sebagai pertanda pengembangan ikan di area lokasi yang akan dibangun. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News