Padang, Padangkita.com – Jumlah mahasiswa asing di Universitas Andalas (Unand) menurun tajam saat pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, jumlah mahasiswa dari luar negeri mencapai 400 orang, dan kini hanya 70 orang.
Hal itu diungkapkan Rektor Unand Prof. Yuliandri usai menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Duta Besar RI untuk Myanmar, Prof. Iza Fadri, di Rektorat Unan, Senin (3/10/2022).
Kerja sama Unand dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Myanmar meliputi pendidikan, pelatihan, penelitian, hilirisasi, dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
“Sebelum pandemi, jumlah mahasiswa internasional kita mencapai 400 orang. Namun selama pandemi, angkanya berkurang secara signifikan,” ujar Rektor.
Mulai tahun 2022, Rektor Yuliandri menyebut, Unand mulai menerima kembali mahasiswa asing, yang hingga saat ini berjumlah sekitar 70 orang dan tersebar di sejumlah program studi (prodi).
Sementara itu, kerja sama Unand dan KBRI Myanmar berkaitan dengan hubungan bilateral RI - Republik Uni Myanmar, didasarkan pada asas saling membantu, saling mendukung, dan taat hukum dengan memanfaatkan sumber daya masing-masing.
Menurut Rektor Yuliandri, penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan bagian dari formalitas yang bisa dilakukan kapan saja. Tindakan kerja sama mesti sudah dilaksanakan terlebih dahulu.
“Sebelumnya kita sudah sempat melakukan pertemuan di tahun 2021, di mana kami menyatakan siap untuk bekerja sama dengan KBRI Yangon (Myanmar) untuk memfasilitasi warga Myanmar kuliah di Universitas Andalas begitu juga sebaliknya,” ungkap Yuliandri.
Ia menambahkan, aat ini ada 7 orang mahasiswa berkewarganegaraan Myanmar yang berkuliah di Universitas Andalas (Unand).
Sementara itu, Dubes Iza Fadri berharap melalui kerja sama ini potensi Myanmar khususnya Yangon dapat dikembangkan lebih baik.
“Kita punya sekolah internasional yang potensial dan berharap dengan kerja sama ini dapat menguntungkan baik KBRI Myanmar maupun Universitas Andalas,” ujarnya.
Salah seorang mahasiswa asal Myanmar yang kuliah pada program magister Jurusan Bioteknologi, Eric mengaku bangga dan senang bisa kuliah di Unand.
“Terima kasih kami sampaikan karena kami diberikan kesempatan untuk berkuliah di sini, di mana kami bisa mengeksplorasi Padang yang secara kultur ternyata sangat mirip dengan Myanmar. Budaya Minangkabau sangat menarik bagi saya,” ujar Eric.
Baca juga: Rektor Unand Prof. Yuliandri Lantik Dr. Ferdi sebagai Dekan Fakultas Hukum Periode 2022-2027
Ia berharap untuk dapat mempromosikan budaya Indonesia di Myanmar, dan sebaliknya dapat mempromosikan kultur Myanmar di Indonesia. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News