Padang, Padangkita.com - Ribuan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan gedung DPRD Sumatra Barat (Sumbar), Rabu (7/9/2022).
Mahasiswa mulai datang ke lokasi aksi sekitar pukul 12.00 WIB. Pantauan Padangkita.com, massa aksi datang memakai almamater kampus masing-masing. Massa aksi juga membawa bendera organisasi kampus.
Selain itu, massa aksi juga membawa spanduk dan kertas karton yang bertuliskan aspirasi mereka seperti ‘BBM Melejit, Rakyat Menjerit’, ‘BBM Naik, Supraku Menjerit’, dan kata-kata kritik lainnya.
Mereka juga membawa sebuah mobil pikap untuk berorasi. Hingga berita ini dirampungkan, aksi demonstrasi masih berjalan di depan gerbang Kantor DPRD Sumbar di Jalan S Parman.
Dari atas mobil pikap yang dijadikan sebagai mobil komando, para orator bergantian untuk menyampaikan apresiasi mereka. Salah seorang orator menyatakan, pihaknya menolak kenaikan harga BBM karena menyengsarakan rakyat.
Dia menuturkan, pada 3 September, pemerintah kembali menaikkan harga BBM. Mahasiswa mencatat, selama kepemimpinan Jokowi sejak 2014 hingga sekarang, sudah tujuh kali terjadi kenaikan BBM.
"Terakhir ini, pada 3 September kemarin, pemerintah kembali menaikkan harga BBM. Tidak tanggung-tanggung, kenaikannya mencapai 30 persen. Aneh, tidak," ujarnya.
Menurutnya, kenaikan harga BBM berdampak kehidupan masyarakat seperti kenaikan harga ongkos angkutan umum, kebutuhan pokok, dan sebagainya. Alhasil, perekonomian masyarakat pun menjadi terdampak.
"Kenaikan harga BBM menyebabkan rakyat menjerit. Hari ini, kita turun bersama ke jalan untuk menyuarakan aspirasi rakyat," jelasnya.
Dalam aksi ini, mahasiswa menuntut bertemu dengan Ketua DPRD Sumbar. Namun, hingga pimpinan DPRD belum menemui mereka. Massa mahasiswa tidak bisa masuk ke dalam karena Kantor DPRD Sumbar ditutupi pagar tinggi.
Baca juga: Demo Mahasiswa di Depan Gedung DPRD Sumbar Ricuh, Polisi: Ada yang Menunggangi
Hingga saat ini, aksi demonstrasi masih berlangsung. Jumlah massa mahasiswa masih terus bertambah. Aksi demonstrasi mahasiswa mendapatkan pengawalan polisi. [fru/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News