Padang, Padangkita.com - Pemerintah telah menetapkan tarif pungutan ekspor semua produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya menjadi nol.
Tujuannya, agar ekspor kembali menggeliat dan harga tandan buah segar (TBS) sawit petani kembali terangkat. Sayangnya, hingga kini hal itu belum terjadi. Bahkan, di sebagian besar daerah harga TBS masih di bawah Rp2.000 per kg.
Melihat hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade mendesak agar pemerintah, dalam hal ini Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan segera menyelesaikan masalah tersebut dan kembali memulihkan harga TBS sawit di atas Rp3.000 per kg.
"Saya ingin menyampaikan aspirasi petani sawit, kenapa pemerintah hingga saat ini tidak mampu menaikkan harga TBS? Kasihan petani sawit kita menjerit Pak Menteri, tolong ini segera diselesaikan dan harus segera diselesaikan," tegas Andre dalam Rapat Kerja dengan Menteri Perdagangan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Andre menjelaskan, bahwa selama ini pemerintah beralasan turunnya harga TBS karena adanya kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) dalam menyelesaikan kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri. Namun, kini kebijakan DMO dan DPO tersebut sudah dicabut. Akan tetapi, harga TBS Sawit masih tetap anjlok.
"Apalagi kalau yang dipersalahkan soal pembatasan DMO dan DPO kemarin atau larangan ekspor. Sekarang larangan ekspornya beberapa bulan sudah dicabut yang anehnya kenapa harga TBS nya belum bisa pulih seperti semula, ini huga harus menjadi catatan kementerian perdagangan," jelas ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumatra Barat (Sumbar) itu juga meminta agar Mendag Zulkifli Hasan tidak hanya mendengarkan laporan dari pengusaha-pengusaha sawit semata, tapi juga harus melihat dan memeriksa langsung ke lapangan.
Karena itu, Andre meminta agar pemerintah tidak kalah dengan para oligarki-oligarki yang hanya mementingkan keuntungan semata dan mengorbankan para petani sawit rakyat.
"Harus cek di lapangan, intelijen di lapangan harus bergerak, jangan sampai pemerintah kalah dengan oligarki-oligarki, jangan sampai petani sawit kita terzalimi Pak Menteri, karena harganya masih di bawah Rp2.000 per kg, dan kita tahu sama tahu harga pokok produksi mereka di angka Rp1.800 per kg," papar Andre.
Karena itu, Andre yang juga merupakan anggota dewan pembina DPP Partai Gerindra itu berharap agar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan beserta jajarannya untuk segera menyelesaikan masalah tersebut sehingga pendapatan bagi para petani sawit di seluruh Indonesia bisa meningkat.
Baca juga: Andre Rosiade Apresiasi KUR BRI yang Mampu Serap 32,1 Juta Pekerja
"Ini ‘PR’ bagi Pak Menteri, harapannya Pak Menteri bisa fokus satu bulan ke depan ini bisa selesai, jangan lama-lama Pak Menteri urusan ini," ingat Andre. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News