Medan, Padangkita.com - Perusakan baliho milik Puan Maharani di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) mendapat kecaman dari tokoh pemuda Sumut. Tindakan tersebut dinilai mencoreng demokrasi yang telah berjalan dengan baik di wilayah itu.
"Sangat disayangkan sekali ya, karena tindakan itu tidak mencerminkan warga Medan yang selama ini sangat menjunjung tinggi demokrasi dan toleransi," ujar tokoh pemuda Sumut, Alwi Hasbi Silalahi, Selasa (9/8/2022).
Diketahui, ratusan baliho bertuliskan 'Puan Maharani Presiden 2024' terpasang di berbagai sudut Kota Medan. Belakangan sebagian baliho-baliho tersebut dirusak orang tak dikenal, seperti baliho yang terpasang di Jalan Letda Sujono, dan baliho di dekat Gerbang Tol Bandar Selamat
Alwi menegaskan, perbedaan pendapat serta pilihan politik hal yang biasa, tetapi perbedaan itu jangan sampai berujung pada tindakan yang merugikan pihak lain.
"Berbeda pendapat atau berbeda pandangan politik itu biasa, namun jangan sampai perbedaan yang seharusnya menjadi kekayaan kita malah menjadi perpecahan."
Mantan Ketua Badan koordinasi (badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu juga mendesak peristiwa itu diusut tuntas, agar tidak menjadi preseden buruk demokrasi.
"Kejadian ini harus menjadi perhatian khusus, terkhusus aparat dan para politisi. Aparat harus segera mengusut dan menangkap pelaku perusakan karena pelaku tersebut mencoba menghalang-halangi kebebasan berdemokrasi dan berpendapat," katanya.
Dia juga menegaskan insiden serupa tak boleh lagi terjadi. Sebab sebagai negara demokrasi, setiap orang harus menghargai dan menghormati kebebasan berpolitik dan berekspresi.
"Politisi juga harus mengambil hikmah dari kejadian ini, ke depan harus lebih baik lagi mengedukasi para pendukung dan simpatisan partai masing-masing. Saya berharap kejadian ini tidak terulang kembali," katanya.
Terlebih, kata Alwi, kontestasi Pemilu 2024 semakin dekat, sehingga semua pihak harus semakin dewasa berpolitik, tak boleh lagi ada aksi-aksi yang mencoreng marwah demokrasi.
Baca Juga: Baliho Puan di Medan Dirusak OTK, Pengamat: Rival Mulai Khawatir
"Apalagi kita tahu bersama pemilu 2024 semakin dekat, maka dari itu para politisi harus lebih baik dalam merekrut atau memberi pengetahuan politik kepada para calon pendukung mereka," pungkasnya. [jal/isr]