Padang, Padangkita.com - Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Eri Senjaya mengimbau anak muda Kota Padang untuk tidak ikut latah mengadakan ‘Fashion Week’ di jalanan.
Imbauan Edi Senjaya merespons mulai munculnya rencana sejumlah anak muda Kota Padang yang akan menggelar ‘Fashion Week” meniru ‘Citayam Fashion Week’ yang heboh di Jakarta.
Menurut Eri Senjaya, dalam berkreasi telah ada wadah yang disiapkan. Tidak perlu memanfaatkan ruang publik sebagai tempat berkreasi.
"Kita di Padang punya Youth Center, sebentar lagi kita resmikan sebagai tempat berkreasi anak muda," ungkap Eri Senjaya, Sabtu (30/7/2022).
Youth Center Kota Padang berada di Jalan Bagindo Aziz Chan depan RTH Imam Bonjol. Gedung besar itu akan menjadi ruang kreativitas anak muda. Sebanyak 17 subsektor ekonomi kreatif akan mengisi Youth Center.
"Setelah diresmikan nanti kita menunggu kreativitas anak muda untuk memanfaatkannya," sebut Eri Senjaya didampingi Kepala Kantor Kesbangpol Tarmizi Ismail.
Sebanyak 17 subsektor ekonomi kreatif yang mengisi Youth Center itu diantaranya yakni fesyen, fotografi, kuliner, pengembang permainan, seni rupa, musik, film animasi dan video, televisi dan radio, seni pertunjukan, kriya, aplikasi, penerbitan, dan lainnya.
Mereka yang tergabung dalam komunitas tersebut akan memanfaatkan tiap ruang di Youth Center tersebut secara gratis.
Sebelumnya, sejumlah anak muda Kota Padang telah berencana mengadadakan ‘Padang Fashion Week’. Undangannya pun viral di media sosial dan ditanggapi beragam oleh masyarakat.
Kegiatan yang menduplikasi ‘Citayam Fashion Week’ itu rencananya digelar di Taman Pantai Purus, Minggu (31/7/2022). Sempat pula ada anak muda yang akan mengadakan di Jalan Khatib Sulaiman.
Kepala Satpol PP Padang Mursalim menyatakan sudah mendapat informasi tentang rencana kegiatan tersebut. Ia mengingatkan, apabila kegiatan ‘Padang Fashion Week’ tidak mengantongi izin dari pihak berwajib dan lainnya, pihaknya tidak akan segan-segan untuk menertibkannya.
Baca juga: Di ‘Jam Gadang Fashion Week’ Anak Muda Tampilkan Pakaian Adat Minangkabau
"Jika tanpa izin dan mengganggu ketenteraman umum, tentu kita bubarkan," ingat Mursalim. [*/pkt]
