Padang, Padangkita.com - Aksi tawuran pelajar di Kota Padang yang terjadi Kamis (28/7/2022) mendapat perhatian DPD KNPI Sumatra Barat (Sumbar). Organisasi kepemudaan tersebut meminta Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik).
Wakil Ketua DPD KNPI Sumbar, Fikri Haldi menyatakan sangat menyesalkan tindakan pelajar yang saling baku hantam dan bahkan melakukan pembacokan menggunakan senjata tajam.
"Tentu peristiwa ini bukanlah peristiwa yang baru terjadi, tawuran antar-pelajar, terkhusus para pelajar SMA dan SMK di Kota Padang seringkali terjadi. Bahkan beberapa minggu yang lalu juga terjadi, banyak masyarakat dan para orang tua resah melihat peristiwa ini," ujar Fikri, Jumat (29/7/2022).
KNPI Sumbar, kata dia, sudah membicarakan masalah tersebut secara internal. Pihaknya menyimpulkan tindakan kekerasan antar-pelajar yang sering terjadi ini telah merusak citra pendidikan di Sumbar.
“Kita meminta Gubernur Sumbar mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pendidikan Sumatra Barat,” tegas Fikri.
Dia menilai peristiwa tersebut terus berulang karena ‘lepas tangannya’ Kadisdik dan tidak pernah merespons serius tawuran yang terjadi.
“Bahkan tidak pernah memberikan sanksi yang serius kepada kepala sekolah yang siswanya terlibat tawuran, sehingga para kepala sekolahnya pun abai mencegah persoalan ini terjadi," ungkapnya.
Peristiwa yang terjadi pada jam-jam sekolah dan bahkan terjadi di dekat lingkungan sekolah ini adalah tanggung jawab kepala sekolah. Menurutnya, kepala sekolah adalah tanggung jawab Kadisdik dan kepala dinas adalah tanggung jawabnya gubernur.
Dia mengingatkan agar gubernur tak hanya melihat dari sudut pandang pecahnya kejadian ini saja. Sebab, kata Fikri, yang bertanggung jawab saling berkaitan dari hulu ke hilir. Dari kepala sekolah hingga kepala dinas bahkan sampai ke gubernur sebagai kepala daerah.
"Kita segera meminta gubernur untuk mengevaluasi kinerja kepala dinas pendidikan, bahkan kalau kepala dinas tidak serius dalam bekerja, pecat saja, sehingga tidak merusak kinerja gubernur Sumbar," tegasnya.
Dia juga menilai, perilaku kekerasan tawuran ini juga bentuk gagalnya sekolah dalam penanaman pendidikan karakter, dan tidak berjalan baik program pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler di lingkungan sekolah.
Bahkan, lanjut dia, aksi kekerasan pelajar ini juga ikut dipengaruhi minimnya event olahraga, seperti silat dan maupun bela diri lain yang diadakan dinas pendidikan. Akibatnya para pelajar mencari eksistensi pengakuan kawan-kawan sebayanya terhadap dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang negatif.
Baca Juga: Sehari Usai Tawuran, Satpol PP Amankan 10 Pelajar di Padang
"Kita dari KNPI berharap kejadian ini adalah yang terakhir kali dan jangan sampai ke depannya semakin brutal. Jangan sampai menunggu jatuhnya korban jiwa untuk bertindak serius mengantisipasi ini," ingat Fikri. [isr]