Jaga Bangunan Bersejarah dan Cagar Budaya, akan Ada Rekayasa Konstruksi di Jalan Tol Ini

Jaga Bangunan Bersejarah dan Cagar Budaya, akan Ada Rekayasa  Konstruksi di Jalan Tol Ini

Pengerjaan konstruksi Jalan Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulon Progo tetap menjaga bangunan bersejarah dań situs-situs cagar budaya. [Foto: BPJT PUPR]

Solo, Padangkita.com - Pembangunan Jalan Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulon Progo 96,57 diklaim sangat memperhatikan kearifan lokal dan bangunan bersejarah.

Selain itu, juga tetap mempertahankan, melestarikan situs-situs cagar budaya dan purbakala yang ada.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah berkomitmen, sangat memperhatikan serta peduli dengan keberadaan bangunan bersejarah, situs-situs cagar budaya dan purbakala yang berada di wilayah DI Yogyakarta (DIY).

Kemudian, turut serta memperhatikan dan melestarikan yang ada di sekitar pembangunan jalan tol, khususnya garis imaginer yang berada di Yogyakarta (melintasi DI Yogyakarta dari Gunung Merapi - Parangkusumo).

Terkait hal itu, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) PUPR mengungkapkan, salah satu contoh. Yakni, penyesuaian desain jalan tol yang pernah dilakukan di wilayah Jawa Tengah dengan rekayasa konstruksi jalan tol, yang semula at grademenjadi elevated (melayang).

Hal itu dilakukan untuk menghindari situs Yoni yang ada di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten – Jawa Tengah.

Diketahui, Jalan Tol Solo - Yogyakarta –YIA Kulon Progo melintasi dua provinsi, yakni Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,64 km dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 60,93 km.

Saat ini, pelaksanaan konstruksi sudah memasuki pengerjaan Seksi 1 Ruas Kartosuro - Purwomartani sepanjang 42,38 km yang terbagi menjadi 2 paket: Paket 1 Solo - Klaten (22,3 km) dan Paket 2 Klaten - Purwomartani (20,08 km). Progres konstruksi kedua paket pekerjaan itu telah mencapai 20,72%.

Untuk Seksi II Purwomartani - Gamping sepanjang 23,43 km terbagi menjadi 2 paket: Paket 2.1 Purwomartani - Monjali (9,43 km) dan Paket 2.2 Monjali - Gamping (14 km).

Kemudian Seksi III Gamping - Purworejo sepanjang 30,77 km terbagi menjadi paket: Paket 3.1 Gamping - Wates (17,45 km) dan Paket 3.2 Wates - Purworejo (13,32 km).

Seksi II dan III masih dalam tahap persiapan pekerjaan fisik dengan target selesai pada tahun 2024 mendatang.

Jalan tol ini nantinya akan menghubungkan Ibu Kota Provinsi DIY dengan Kota Solo sehingga memperlancar akses menuju destinasi pariwisata nasional seperti Candi Prambanan. Selain itu juga mempersingkat waktu perjalanan masyarakat yang akan menuju ke Bandara Internasional Yogyakarta.

Baca juga: Ini Progres Pembangunan Konstruksi Jalan Tol Solo – Yogyakarta – YIA Kulon Progo

Dibangunnya Jalan Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulon Progo juga memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan perekonomian masyarakat pada segitiga emas sektor pariwisata adalah Joglosemar (Yogyakarta, Solo Semarang). [*/pkt]

Baca Juga

Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar