571 Bidang Lahan belum Dibebaskan, Pembangunan Jalan Tol Padang – Sicincin Terancam Tertunda lagi

571 Bidang Lahan belum Dibebaskan, Pembangunan Jalan Tol Padang – Sicincin Terancam Tertunda lagi

Progres pembangunan Jalan Tol Padang -Pekanbaru seksi Padang - Sicincin pada akhir tahun lalu [Foto: Dok. Hutama Karya]

Padang, Padangkita.com – Pembangunan Jalan Tol Padang – Pekanbaru Seksi 1 Padang – Sicincin masih berkutat dengan masalah pembebasan lahan. Padahal, PT. Hutama Karya (Persero) telah merencanakan melanjutkan pembangunan mulai Agustus nanti.

Pembangunan Jalan Tol Padang – Sicincin sebelumnya telah terhenti sekitar setahun akibat pembebasan lahan yang belum beres.

Dalam rapat koordinasi yang dipimpin Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, Senin (25/7/2022) sore, terungkap 571 bidang lahan belum dibebaskan. Semuanya terdapat di Kabupaten Padang Pariaman untuk Jalan Tol Padang – Sicincin.

Rumitnya lagi, progres penyelesaian 571 bidang lahan tersebut ternyata juga berbeda-beda. Sebanyak 71 bidang masih tahap verifikasi Satgas, 92 bidang proses penilaian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan appraisal.

Selain itu juga terdapat 139 bidang yang berkasnya belum lengkap. Kemudian, 54 bidang belum ada berita acara konsinyasi dan 45 bidang dalam proses Surat Permintaan Pembayaran (SPP) ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Dalam arahannya, Mahyeldi meminta agar persoalan pembebasan 571 bidang lahan tersebut segera dituntaskan, agar PT. Hutama Karya bisa segera bekerja.

Image Attachment

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah saat memimpin rapat koordinasi percepatan pembangunan Jalan Tol Padang - Pekanbaru. [Foto; Diskominfotik Sumbar]

Secara khusus Mahyeldi meminta penyelesaian diprioritaskan pada lahan yang berpotensi dibangun kontruksi jalan secara tuntas. Tidak on spot pada beberapa titik terpisah, sehingga menyulitkan pekerjaan fisik.

"Pembebasan persil baru 64 persen lebih, hanya 24 persen lebih penambahannya sejak 2021. Untuk fisiknya baru 9 km dari 20,5 km. Masalahnya apa? Kalau dari 571 persil ini, masalahnya bukan di kami lagi. Sudah berapa bulan ini? Kita targetkan lebih cepat lagi selesainya pembebasan tanah ini. Harus ada time schedule-nya yang jelas, makanya kita rapat hari ini," tegas Mahyeldi.

Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur yang hadir bersama Sekda dan pejabat lainnya, menyampaikan beberapa kendala di lapangan. Di antaranya persoalan kelengkapan administrasi, di mana berkas belum lengkap karena masyarakat pemilik tanah yang bersangkutan susah ditemui.

Kendala lainnya adalah berbedanya orang yang menguasai bidang lahan dengan pemilik.

Meski begitu, Suhatri Bur menyampaikan pihaknya bersama tim di lapangan akan terus berupaya maksimal untuk menuntaskan pembebasan lahan yang prioritas, sehingga pembangunan fisik jalan tol bisa segera dilaksanakan.

Sementara itu perwakilan PT. Hutama Karya, Roy mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan dana Rp28 miliar dan telah menitipkan dana ganti rugi lahan di pengadilan untuk 13 bidang lahan senilai Rp17 miliar.

"Untuk pengerjaan fisik, tahun ini ditargetkan bisa menyerap dana Rp758 miliar, tapi dengan syarat lahan pembangunannya minimal terusan sepanjang 10 km, bukan berupa spot-spot," kata Roy.

Baca juga: Hutama Karya Kebut Pembangunan 3 Seksi Jalan Tol Padang – Pekanbaru, 3 lagi Perencanaan

Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan yang juga Koordinator Tim Percepatan Pembangunan Pemprov Sumbar, Syafrizal, mengatakan, setelah rapat akan koordinasi dengan tim terkait time schedule dan upaya penyelesaian pada ruas yang menjadi prioritas.

Sebelumnya, Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro menyebutkan pihaknya akan memprioritaskan 3 seksi dari 6 seksi Jalan Tol Padang – Pekanbaru yang masuk jaringan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).

Tiga seksi yang jadi prioritas itu adalah Seksi 6 Pekanbaru – Bangkinang (40 km), Seksi 5 Bangkinang – Pangkalan (25 km), dan Seksi Padang – Sicincin (36 km).

Sedangkan sisa 3 seksi lainnya, yakni Seksi 4 Pangkalan – Payakumbuh (58 km), Seksi 3 Payakumbuh – Bukittinggi (34 km), dan Seksi 2 Bukittinggi – Sicincin (38 km) masih dalam tahap perencanaan.

Menurut Koentjoro progres Seksi 6 Pekanbaru – Bangkinang yang sudah mencapai 83%, di mana untuk KM 9 hingga KM 40 sudah selesai 100% dan telah dilakukan Uji Laik Fungsi Jalan Tol oleh BPJT dan pihak terkait lainnya. Seksi 5 Bangkinang – Pangkalan progres 60%, dan Seksi 1 Padang – Sicincin mencapai 45%.

Baca juga: Kapan Padang – Pekanbaru Bisa Ditempuh Cuma 3 Jam Saja lewat Jalan Tol? Ini Perkiraannya

Ia menyebutkan, jika semua atau 6 seksi Jalan Tol Padang – Pekanbaru sepanjang 254,8 km tersambung keseluruhannya, maka waktu tempuh Padang – Pekanbaru cuma 3 jam saja dengan kecepatan 80 km/jam. Saat ini, waktu tempuh Padang – Pekanbaru sekitar 9 jam, bahkan bisa lebih. [*/pkt]

Baca Juga

Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar