Padang, Padangkita.com - Sebanyak 14 orang perwakilan dari Kerajaan Negeri Sembilan, Malaysia yang tergabung dalam ‘Jelajah Keilmuan Ahli Lembaga Pengarah Lembaga Muzium Negeri Sembilan’ hadir di Sumatra Barat (Sumbar).
Rombongan dari Malaysia ini akan berada di Sumbar selama 4 hari, mulai 14 Juli hingga 17 Juli 2022 untuk memperkaya wawasan mengenai adat dan budaya Minangkabau.
Di bawah pimpinan Dato' Dr. Razali bin Ab Malik selaku Setiausaha Kerajaan Negeri Sembilan, rombongan akan melakukan lawatan ke beberapa tempat dan daerah di Sumbar. Di antaranya ke Museum Adityawarman di Padang, Istano Basa Pagaruyuang di Tanah Datar, serta ke Kota Bukittinggi.
Kedatangan rombongan diawali dengan Salat Jumat berjemaah di Masjid Raya Sumbar bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Jumat (15/7/2022). Gubernur Mahyeldi pun menyambut baik kehadiran rombongan dan berharap hubungan baik Sumbar dengan Negeri Sembilan bisa semakin erat.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Sumbar, saya mengucapkan selamat datang. Antara Negeri Sembilan dengan Minangkabau memang serumpun dan hubungan sudah terbangun sejak lama. Semoga ke depan semakin erat lagi," kata Gubernur Mahyeldi saat memberikan penjelasan usai jamuan makan di Rumah Makan Lamun Ombak.
Kepada para tamu dari Negeri Sembilan, Mahyeldi memberikan gambaran tentang kondisi Sumbar dengan berbagai keunggulan alam dan budaya. Di Sumbar, mayoritas memang orang Minangkabau, tapi dalam kehidupan juga berdampingan dengan beragam suku-suku lainnya.
Selain itu, Mahyeldi juga menyinggung rencana dibukanya kembali penerbangan internasional khususnya dari Kuala Lumpur dan Singapura ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang sebelumnya ditutup akibat pandemi Covid-19.
"Kami sudah MoU dengan AirAsia dan mohon support juga dari pelancongan Malaysia, mudah-mudahan penerbangan internasional bisa dibuka segera untuk mendukung Visit Beautiful West Sumatra 2023," lanjut Mahyeldi.
Senada dengan Gubernur Mahyeldi, Dato' Dr. Razali bin Ab Malik, menyampaikan apresiasi tinggi atas sambutan yang diberikan kepada rombongan dan berharap akan terjalin kerja sama yang lebih baik ke depannya antara Kerajaan Negeri Sembilan dengan Pemprov Sumbar.
"Apalagi kalau penerbangan dari KL nanti sudah dibuka, tentu akan sering kami ke Sumbar ataupun sebaliknya. Sebab lebih dekat dan tambangnya (ongkos) lagi murah," ucap Dato' Razali.
Lebih lanjut Razali menyebutkan, kehadiran rombongan mereka ke Sumbar guna memperkaya khazanah kebudayaan Negeri Sembilan, khususnya tentang adat perpatih yang masih dilestarikan dengan baik di Negeri Sembilan.
Bahkan saat ini, lanjut dia, adat perpatih diajarkan di sekolah-sekolah dan juga ada Hari Adat.
"Karena itulah kami datang untuk mencari dan memperbanyak dasar dan wawasan tentang adat istiadat. Sebab, banyak hal positif yang bisa diambil dari situ, apalagi sekaitan dengan Islam dengan falsafah ‘Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah’,” ungkap Razali.
Hadir dalam pertemuan ini sejumlah kepala OPD Pemprov Sumbar, Kepala Dinas Pariwisata Luhur Budianda, Kepala Dinas Kebudayaan Syaifullah, Kepala Biro Adpim Maifrizon dan Kepala Biro Umum Syefdinon. [*/pkt]