Pembangunan Shelter dan Jalur Evakuasi Tsunami Jadi Prioritas di Pesisir Selatan

Pembangunan Shelter dan Jalur Evakuasi Tsunami Jadi Prioritas di Pesisir Selatan

Jalur evakuasi Tsunami. Ilustrasi. [Foto: Ist]

Painan, Padangkita.com - Shelter dan jalur evakuasi tsunami merupakan dua sarana wajib penyelamatan yang tidak bisa diabaikan di  Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Tokoh masyarakat Lengayang, Rizal Mala, 50 tahun menyampaikan, sebagai daerah yang memiliki pesisir pantai yang berhadapan langsung dengan Kepulauan Mentawai, daerah itu memiliki potensi bencana yang cukup besar seperti gempa yang disertai tsunami.

Dia mengatakan bahwa hal itu dapat dilihat dari kondisi lapangan, sebab dengan garis pantai yang memanjang dari utara hingga ke selatan mencapai 264 kilometer, sebesar 30 persen penduduknya yang saat ini mencapai 546 ribu jiwa, berada pada zona merah tsunami.

"Karena dari 15 kecamatan yang ada, 12 kecamatan diantaranya berbatasan langsung dengan pesisir pantai yang berhadapan dengan perairan laut Mentawai tersebut," katanya, Jumat (8/7/2022).

Setidaknya pada kecamatan-kecamatan tertentu yang masuk pada zona merah gempa yang disertai tsunami, membutuhkan empat hingga lima shelter tempat evakuasi akhir (TEA) disamping juga tempat evakuasi sementara (TES) dengan memanfaatkan kearifan lokal.

Dia menjelaskan bahwa kehadiran shelter pada kawasan padat penduduk yang berada pada zona merah tsunami dengan daya tampung 2 ribu jiwa, merupakan kebutuhan yang tidak bisa dikesampingkan di daerah itu.

"Terutama sekali pada kawasan atau pemukiman yang padat penduduk, seperti Kota Painan, Salido, Sago, Pasar Baru Bayang, Batang Kapas, Surantih, Amping Parak, Pasar Kambang, Pasar Lakitan, Koto Raya, Pulakek, Sumedang, Sungai Tunu Muaro Aia Jambu, Pasir Gantiang dan banyak lagi. Namun yang lebih utama sekali adalah kawasan atau pemukiman penduduk yang tidak memiliki daerah ketinggian. Sementara kawasan itu masuk pada zona merah tsunami," katanya.

Dia menjelaskan bahwa pada beberapa kawasan pemukiman yang dia jelaskan itu hingga saat ini hanya sebagian kecil yang memiliki daerah ketinggian seperti perbukitan.

Baca Juga: Orgen Tunggal hingga Larut Malam di Pesisir Selatan Masih Marak, Dewan Pertanyakan Ketajaman Perda Trantibum

"Oleh masyarakat lokal, keberadaan daerah ketinggian itu bisa dimanfaatkan sebagai shelter alami. Namun tetap membutuhkan dukungan dari pemerintah agar berbagai sarana dan prasarana penunjang bisa terjawab pada kawasan yang memiliki daerah ketinggian tersebut," tutupnya. [*/isr]

Baca Juga

Nyaman Berlibur Lebaran di Pessel tanpa Pungli - Premanisme dan 'Main Pakuak' Harga Makanan
Nyaman Berlibur Lebaran di Pessel tanpa Pungli - Premanisme dan 'Main Pakuak' Harga Makanan
Perintahkan BPKAD segera Cairkan TPP dan THR ASN, Bupati Hendrajoni: Amanat Presiden!
Perintahkan BPKAD segera Cairkan TPP dan THR ASN, Bupati Hendrajoni: Amanat Presiden!
Ditinjau Bupati Hendrajoni, Jalan Pasar Kambang-Koto Baru yang Rusak dan Terban akan Diperbaiki
Ditinjau Bupati Hendrajoni, Jalan Pasar Kambang-Koto Baru yang Rusak dan Terban akan Diperbaiki
Pemprov Salurkan 534 Kg Beras dan Kebutuhan Logistik untuk Korban Banjir di Palangai Gadang
Pemprov Salurkan 534 Kg Beras dan Kebutuhan Logistik untuk Korban Banjir di Palangai Gadang
Destinasi Wisata Pesisir Selatan Bersiap Sambut Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran 2025
Destinasi Wisata Pesisir Selatan Bersiap Sambut Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran 2025
Bupati Pessel Terpilih Hendrajoni Mengaku Tak Banyak Persiapan Jelang Retret di Lembah Tidar
Bupati Pessel Terpilih Hendrajoni Mengaku Tak Banyak Persiapan Jelang Retret di Lembah Tidar