Padang, Padangkita.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mencatat 684 bencana alam terjadi sepanjang tahun 2021.
Bencana tersebut didominasi angin puting beliung dan banjir dikarenakan cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi dengan total mencapai 400 kejadian.
Kepala BPBD Sumbar menyebutkan, bencana terjadi hampir merata di 19 kabupaten/kota. Bencana tersebut, kata dia, berdampak pada 1.665 jiwa dan 1.186 kepala keluarga (KK) serta merusak 87 rumah dengan total kerugian mencapai Rp12,4 miliar lebih.
Jumaidi menjelaskan, BPBD telah menjalankan langkah-langkah penanganan kebencanaan sesuai standard operating procedure (SOP) bersama dengan institusi terkait.
Di antaranya penyelamatan dan evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan terhadap kelompok rentan, hingga pemulihan sarana dan prasarana vital.
"Untuk penganggaran, selain dana BTT, kalau ada SK tanggap darurat, maka untuk bencana yang lain di-support oleh provinsi dalam bentuk logistik dan sarana prasana lain sesuai jenis bencananya. Support Provinsi tersebut baik oleh BPBD, Dinsos, BMCKTR, PSDA, Balai Sungai, Baznas dan lain-lain," kata Jumaidi, Kamis (30/6/2022).
Namun, kata Jumaidi, dukungan penanganan bencana itu tidak berlaku untuk semua bencana, tergantung skalanya, apakah ringan, sedang atau berat.
Baca juga: Siapkan Bantuan, BPBD Sumbar Tunggu Laporan Dampak Gempa Pasaman Barat
"Kalau bencana itu ringan dan bisa hanya diatasi setingkat kecamatan atau kabupaten dan kota tentu itu sudah teratasi oleh daerah masing-masing. Data 684 bencana tahun 2021 itu adalah akumulasi kejadian ringan, sedang dan berat," jelasnya. [*/pkt]