Jakarta, Padangkita.com - Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan terdapat 8 proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) jalan tol yang telah ready to offer atau siap ditawarkan pada tahun 2022.
Herry menyampaikan hal itu ketika menjadi salah satu narasumber Webinar Market Update Penyelenggaraan Jalan Tol 2021-2022, akhir pekan lalu.
Adapun 8 proyek yang ditawarkan tersebut adalah Jembatan Batam - Bintan sepanjang 14,74 km, dengan nilai investasi Rp14,12 triliun, Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 km dengan nilai investasi Rp18,76 triliun.
Kemudian, Jalan Tol Semanan - Balaraja sepanjang 32,39 km dengan nilai investasi Rp15,53 triliun, Jalan Tol Sentul Selatan - Karawang Barat sepanjang 61,5 km dengan nilai investasi Rp15,38 triliun, Jalan Tol Bogor Serpong Via Parung sepanjang 31,3 km dengan nilai investasi Rp8,95 triliun,
“Kemudian, Jalan Tol Cikunir - Karawaci sepanjang 40 km dengan nilai investasi Rp26 triliun, Jalan Tol Kediri - Tulungagung sepanjang 44,51 km dengan nilai investasi Rp10,48 triliun, dan Jalan Tol Kamal - Teluknaga - Rajeg sepanjang 38,6 km dengan nilai investasi Rp18,76 trilun," ungkap Herry.
Ia menjelaskan, perkembangan KPBU pada jalan tol dimulai pada sebelum tahun 2004, yaitu risiko yang umumnya diambil oleh PT Jasa Marga (BUMN) dan Badan Usaha Swasta. Selanjutnya, pada tahun 2004 sampai 2012 risiko dialihkan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUMN dan Badan Usaha Swasta).
“Tahun 2012 - 2016 risiko dibagi antara Pemerintah dan Badan Usaha Swasta, pengadaan tanah merupakan tanggung jawab Pemerintah, dana layanan bergulir dan dana land capping,” jelasnya.
Kemudian, tahun 2015 sampai saat ini jaminan pemerintah melalui PT Penjamin Infrastruktur Indonesia, berdasarkan Undang-Undang No 2 Tahun 2012, kepastian dalam pengadaan lahan, dana talangan tanah (DTT) dan BUJT dibayarkan melalui Lemabaga Manajemen Aset Negara (LMAN), pembagian risiko terhadap proyeksi pendapatan melalui penerapan evaluasi Present Value of Revenue (PVR).
Ia mengatakan kebutuhan biaya pengadaan tanah dengan rarget rancana strategis (Renstra) tahun 2020 - 2024 sebesar Rp96 triliun. Dana sebesar itu akan digunakan untuk pembebasan lahan jalan tol sepanjang 2.513 km dan 41 ruas.
Baca juga: Jalan Tol Simpang Indralaya – Muara Enim Seksi 1 Ditarget Rampung Akhir Tahun 2022 Ini
“Biaya tersebut merupakan tugas kita untuk konsen bagaimana mencari potensi kolaborasi dengan pemangku kepentingan,” ujarnya. [*/pkt]