Cerita Jemaah Haji Saat Santap Siang: Rasanya Indonesia Banget

Cerita Jemaah Haji Saat Santap Siang: Rasanya Indonesia Banget

Salah satu menu makanan jamaah haji Indonesia. [Foto: Ist]

Makkah, Padangkita.com - Pemerintah telah menetapkan pada pelaksanaan haji  tahun 1443H/2022M ini, para jemaah mendapat makan sebanyak tiga kali sehari.

Setiap jemaah juga mendapatkan paket perlengkapan konsumsi berupa 1 botol kecap, 1 botol saus, 10 sachet kopi, gula, teh, dan satu buah gelas yang telah berjalan sejak tiga musim haji sebelumnya.

Awak media yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) berkesempatan menyambangi salah satu perusahaan katering  Raghaeb di Kawasan Syauqiyah, Makkah. Setibanya di lokasi sekitar pukul 07.00 waktu setempat, disambut pemilik perusahaan lalu diajak melihat fasilitas dan alat memasak yang rata-rata berukuran jumbo. Hanya saja, awak media tidak sempat melihat proses memasaknya, karena  masak untuk  makan siang sudah dilakukan sejak pukul 04.00 was.

Para awak media diberi kesempatan mencicipi menu untuk makan siang jemaah yang dikemas dalam bentuk  box  ukuran kurang lebih 30x30 cm ditutup aluminium foil. Di atas penutupnya, ditempel kertas  dominan biru dengan tulisan Makan Siang dengan keterangan dan informasi lainnya yang terbaca jelas.

Menurut Kepala Seksi Konsumsi PPIH Daker Makkah Asep Rohadian, setiap waktu makan kemasannya memiliki warna berbeda.

“Makan Pagi warna hijau dengan batas paling lambat dikonsumsi pukul 11.00 was, Makan Siang warna biru dengan batas paling lambat dikonsumsi pukul 17.00 was, dan Makan Malam warna orange dengan batas paling lambat dikonsumsi pukul 23.00 was,” terang Asep.

Menu makan siang hari itu  adalah nasi 150 gram, ikan tuna cabe hijau 100 gram, dan terong balado 100 gram. Ilham Khoiri, wartawan Harian Kompas mencoba mencicipi masakan tersebut. Pertama ia mencicipi ikan tuna sambel ijo. “Rasa Ikan Tunanya gurih, lembut, dan segar,” komentar Ilham.

Selanjutnya, ia mencicipi terong balado yang menjadi menu lauk kedua makan siang hari itu.

“Rasanya seperti terong balado yang dibuat orang Padang. Lalu nasinya, nasi Indonesia sebagaimana kita temukan di dapur rumah kita,” kata Ilham.

Koordinator Pengawas Katering Makkah Rusna Purnama memastikan bahwa menu untuk jemaah haji juga mempertimbangkan aspek kecukupan nutrisi seperti karbohidrat, protein, berbagai vitamin, dan lainnya yang dibutuhkan jamaah haji di Makkah.

“Yang di sini sekarang, makanan itu, nasinya 150 gram, kemudian sayur dan dagingnya masing-masing 100 gram. Ini dianggap bisa memenuhi kebutuhan makan jemaah haji. Jadi masing-masing waktu makan 350 gram,” katanya.

Baca Juga:  Jemaah Calon Haji Embarkasi Padang Mulai Bergerak Menuju Makkah

Untuk menjaga kehangatan masakan hingga sampai ke jemaah, Asep Rohadian menjelaskan, makanan tersebut dimasukkan ke food warmer, lalu didistribusikan ke hotel-hotel jemaah menginap. [*/isr]

Baca Juga

Jemaah Haji Kloter Pertama Berangkat Menuju Tanah Suci, Menag Pesan Jaga Fisik dan Fokus Ibadah
Jemaah Haji Kloter Pertama Berangkat Menuju Tanah Suci, Menag Pesan Jaga Fisik dan Fokus Ibadah
Layanan Hotel dan Dapur Katering di Madinah Siap Sambut Jemaah Haji Indonesia
Layanan Hotel dan Dapur Katering di Madinah Siap Sambut Jemaah Haji Indonesia
Doa Ustaz Khalid Basalamah Untuk Andre Rosiade dan Semua Jemaah Haji Indonesia
Doa Ustaz Khalid Basalamah Untuk Andre Rosiade dan Semua Jemaah Haji Indonesia
Jemaah Haji Asal Kota Pariaman Tiba di Tanah Air, Semua Kembali dengan Selamat
Jemaah Haji Asal Kota Pariaman Tiba di Tanah Air, Semua Kembali dengan Selamat
2.886 Jemaah Haji Embarkasi Padang Selesai Wukuf, 3 Jemaah Gangguan Jantung Disafariwukufkan
2.886 Jemaah Haji Embarkasi Padang Selesai Wukuf, 3 Jemaah Gangguan Jantung Disafariwukufkan
5 Calon Haji Asal Sumbar Dirawat di Tanah Suci, Salah Satunya karena Covid-19
5 Calon Haji Asal Sumbar Dirawat di Tanah Suci, Salah Satunya karena Covid-19