Padangkita.com - Kantor Kementrian Agama Bukittinggi memprediksi kuota Calon Jamaah Haji (CJH) akan terus bertambah. Bagi calon peserta haji yang mendaftar pada tahun 2018 kemungkinan besar baru bisa berangkat pada tahun 2034 mendatang.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementrian Agama Bukittinggi M. Arsyad mengatakan kuota haji hingga tahun 2034 ini belum dapat dipastikan sepenuhnya, mengingat ada faktor yang dapat mempercepat atau memperlambat keberangkatan seorang CJH.
"Seluruh proses keberangkatan dan rentang tahun ini diatur oleh Kementrian Agama Pusat, karena ini menyangkut hubungan dua negara antara Indonesia dan Arab Saudi, dan dalam hal itu ada perjanjian yang disepakati kedua belah pihak, jadi berapa kuota keberangkatan calon jamaah ini pertahunnya tergantung kesepakatan yang telah dicapai," ulasnya, Selasa (13/03/2018).
Menurut M. Arsyad, kemungkinan perubahan kuota ini juga dipengaruhi oleh faktor batalnya seorang calon jamaah untuk berangkat, mungkin saja karena meninggal dunia, pindah domisili, serta faktor lain yakni adanya penambahan kuota dari Pemerintah Arab Saudi.
"Pada tahun 2017 lalu, kuota haji Indonesia sudah penuh kembali 100 persen, setelah beberapa tahun sebelumnya kuota ini hanya 80 persen, karena adanya pembangunan dan renovasi di Masjidil Haram, sehingga kuota haji untuk seluruh dunia sempat dikurangi, dan tidak terkecuali di Indonesia," terangnya.
Arsyad menambahkan, jumlah kuota keberangkatan JCH Kota Bukittinggi untuk tahun 2018 ini tercatat sementara 336 orang, sebelum pelunasan Ongkos Naik Haji (ONH), dan terkait penambahan juga menunggu keputusan dari Kementrian Agama yang diteruskan ke Kanwil Kementrian Agama Provinsi Sumatera Barat, sehingga kuota Bukittinggi ini sesuai dengan berapa jatah yang seharusnya.
"Persiapan jelang keberangkatan tahun itu telah dimulai sejak bulan November 2017 lalu, melalui program menasik haji di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), yakni KBIH Asy-Syifa, Masjid Raya, Masjid Jamiak Birugo, KBIH Masjid Raya, serta juga dilaksanakan di Kantor Kementrian Agama, dibawah bimbingan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Bukittinggi," ungkapnya.
Dalam rangka persiapan pemberangkatan ini sambung M. Arsyad, Kantor Kementrian Agama Bukittinggi juga telah menyiapkan dokumen para calon jamaah haji, terutama paspor yang pengurusannya membutuhkan waktu cukup lama, maka dari itu diminta pada para jemaah untuk segera melengkapinya, terutama bagi jemaah yang sudah lanjut usia.
(Guspra Koto)