Ancaman Gempa dan Tsunami, Pessel Butuh Tambahan Jalur Evakuasi dan Shelter

Ancaman Gempa dan Tsunami, Pessel Butuh Tambahan Jalur Evakuasi dan Shelter

PESSEL: Gerbang memasuki Kabupaten Pesisir Selatan dari Padang (Foto: twitter anakanakminang)

Lampiran Gambar

Gerbang memasuki Kabupaten Pesisir Selatan dari Padang (Foto: twitter anakanakminang)

Padangkita.com - Bencana gempa dan tsunami menjadi ancaman yang menakutkan bagi provinsi Sumatera Barat, khususnya bagi Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Daerah tersebut merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap bencana itu.

Untuk mengantisipasi agar tidak menimbulkan korban yang besar, keberadaan jalur evakuasi tsunami dan shelter sangat dibutuhkan, khususnya bagi masyarakat pesisir pantai atau yang tinggal di zona merah. Dan idealnya setiap kecamatan yang masuk zona merah gempa yang disertai tsunami membutuhkan 5 hingga 7 unit shelter. Masing-masing shelter itu, diharapkan mampu menampung dua ribu jiwa warga.

Zul Apriyandi 43, warga Painan mengatakan bahwa kehadiran shelter pada kawasan padat penduduk yang berada di zona merah tsunami, merupakan kebutuhan yang tidak bisa dikesampingkan.

"Shelter sangat diperlukan sekali, terutama sekali pada kawasan atau pemukiman yang padat penduduk, seperti Kota Painan, Salido, Sago, Pasar Baru Bayang, Batang Kapas, Surantiah, Pasar Kambang, Lakitan Koto Raya, Pulakek dan lainya. Namun yang lebih utama sekali adalah kawasan atau pemukiman penduduk yang tidak memiliki daerah ketinggian," katanya dikutip dari pesisirselatankab, Senin (12/03/2018).

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Herman Budiarto menjelaskan bahwa daerah itu memang terus melakukan pengembangan dan pembangunan jalur evakuasi disetiap kecamatan.

Diantara kecamatan itu, paling banyak adalah di Kota Painan. Sebab Painan merupakan ibu kota kabupaten di Pessel, serta memiliki jumlah penduduk yang banyak.

"Beberapa jalur evakuasi menuju daerah ketinggian yang sudah dibangun itu diantaranya, di Gunung Sago Kecamatan Sutera, Luhung Pasar Baru Kecamatan Bayang, Puncak Langkisau Kota Painan, Bukit PDAM Rawang Lota Painan, Bukit dekat Sei Nipah Kecamatan IV Jurai, dan bukit bekas Taman Makam Pahlawan juga di Kota Painan," jelasnya.

Selain jalur evakuasi menuju daerah ketinggian, sebanyak enam unit seheltar juga sudah dibanguan di beberapa titik. Diantaranya, di Kota Painan tiga unit, Pasir Ganting Kecamatan Pancungsoal satu unit, di Kecamatan Air Pura satu unit, dan di Amping Parak,Kecamatan Sutera satu unit, dan Pasar Kambang.

Bangunan shelter yang terdapat di Pasir Ganting, Air Pura dan Amping Parak, dan pasar Kambang itu, berada diatas bangunan sekolah.

Baca Juga

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Gubernur Mahyeldi Imbau Warga dan Pemudik Waspada
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Gubernur Mahyeldi Imbau Warga dan Pemudik Waspada
Pupuk Indonesia Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bekasi
Pupuk Indonesia Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bekasi
Latgab Megathrust, Audy Sebut Pusat Tak Pernah Biarkan Sumbar Sendiri Hadapi Bencana
Latgab Megathrust, Audy Sebut Pusat Tak Pernah Biarkan Sumbar Sendiri Hadapi Bencana
Riyono Ungkap 10 Dampak Serius Ekspor Pasir Laut, Mulai dari Ekologis hingga Konflik Sosial
Riyono Ungkap 10 Dampak Serius Ekspor Pasir Laut, Mulai dari Ekologis hingga Konflik Sosial
Hujan Deras Landa Padang, Pohon Tumbang dan Tanah Longsor Ancam Warga
Hujan Deras Landa Padang, Pohon Tumbang dan Tanah Longsor Ancam Warga
Launching Buku 'Green Democracy', Sultan: Semangat Wujudkan Keseimbangan
Launching Buku 'Green Democracy', Sultan: Semangat Wujudkan Keseimbangan