Serahkan SK Perhutanan Sosial, Presiden: Saya Akan Cek, Ditanami atau Tidak

Serahkan SK Perhutanan Sosial, Presiden: Saya Akan Cek, Ditanami atau Tidak

Presiden Jokowi saat acara pembagian Surat Keputusan (SK) perhutanan sosial bagi rakyat di Desa Ngimbang, Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). (Foto: Humas/Agung).

Lampiran Gambar

Presiden Jokowi saat acara pembagian Surat Keputusan (SK) perhutanan sosial bagi rakyat di Desa Ngimbang, Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). (Foto: Humas/Agung).

Padangkita.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pembagian Surat Keputusan (SK) perhutanan sosial bagi rakyat di Desa Ngimbang, Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3).

“Pemerintah sekarang ini terus membagikan lewat SK pembagian hutan untuk perhutanan sosial. Saya selalu kejar terus Menteri Kehutanan untuk segera membagi-bagikan hak pengelolaan SK. Jangan dibagi-bagi ke yang gede-gede terus, yang kecil ini segera dibagi sebanyak-banyaknya,” tutur Presiden seraya menyampaikan agar tidak dihambat-hambat lagi.

Sebelumnya, lanjut Presiden, telah dilakukan pembagian tambak di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Ia menambahkan ada 11.000 hektar tambak besar, sekarang diambil alih untuk dibagikan kepada masyarakat di sana, baik petani maupun petambak.
“Tapi baru 80 hektar dari 1.000 hektar yang ada. Segera 11.000 itu bagi semuanya, cepat jangan ditunda-tunda dan itu saya ikuti terus. Saya cek kemarin 80 hektar yang dibagi itu dipakai untuk tambak udang. Jangan dipikir setelah saya datang dari sini, tidak akan ke sini lagi, pasti ke sini,” tambah Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa proses pengecekan akan dilakukan untuk mengetahui apakah yang dikerjakan hanya basa-basi atau benar-benar dikerjakan.
Mengenai masalah pupuk yang harganya mahal tapi barangnya langka, Presiden meminta Menteri BUMN untuk mengecek hal ini karena petani merasakan hal tersebut.
Mengenai SK Perhutanan Sosial, Presiden menyampaikan bahwa setelah mendapatkan surat, Menteri LHK diminta untuk juga mengecek ke lapangan.
“Saya cek kalau belum cukup, Ibu Menteri coba cek ke lapangan. Kalau masih ada lahannya, nanti akan kita berikan lagi tapi lahannya di sana ada,” tutur Presiden, sebagaimana dicuplik dari setkab.go.id.
Kepada petani, Presiden juga menyampaikan bahwa yang telah diberikan untuk segera ditanami karena akan dicek penggunaannya.
“Saya akan cek ya jangan sampai saya berikan seperti ini enggak saya cek, Saya pasti cek benar digunakan petani cek, kalau tidak ditanami awas,” tegas Presiden.
Selain didampingi  oleh Ibu Negara Iriana, turut hadir bersama Presiden Jokowi diantaranya Mensesneg Pratikno, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Tag:

Baca Juga

Pariwisata dan Krisis Iklim: Dampak Kawasan Wisata Alam Terhadap Lingkungan
Pariwisata dan Krisis Iklim: Dampak Kawasan Wisata Alam Terhadap Lingkungan
Pemprov Ajak Peneliti Meriset Hutan Sumbar yang Masih Lestari dan Kaya Keanekaragaman Hayati
Pemprov Ajak Peneliti Meriset Hutan Sumbar yang Masih Lestari dan Kaya Keanekaragaman Hayati
Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Dishut pasang alat sensor akustik Guardian untuk mengurangi tindakan pembalakan liar.
Dipasang di 9 Hutan Sosial Nagari di Sumbar, Alat Sensor Guardian Efektif Kurangi Pembalakan Liar
Berita Agam hari ini dan berita Sumbar hari ini: BKSDA Agam temukan empat orang warga mengolah kayu hasil tebangan di Tanjung Sani, Agam.
BKSDA Agam Imbau Warga Agar Perhatikan Daerah Rawan Longsor Sebelum Menebang Pohon di Hutan
Berita Tanah Datar terbaru dan berita Sumbar terbaru: Pelaku Illegal Logging dan penambang emas illegal di Tanah Datar ditangkap polisi.
Polres Tanah Datar Tangkap Seorang Pelaku Illegal Logging dan 3 Penambang Emas Ilegal
Padangkita.com: Luas Tutupan Hutan Sumbar, Berita Sumbar Terbaru, Berita Padang Terbaru, Hutan Sumbar, KKI Warsi Sumbar,
Perhutanan Sosial di Sumbar Terbukti Mampu Cegah Penebangan Liar dan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat