Antisipasi Penyebaran Paham Radikalisme, Gubernur Mahyeldi Minta Tamu Lapor ke RT 2x24 Jam

Antisipasi Penyebaran Paham Radikalisme, Gubernur Mahyeldi Minta Tamu Lapor ke RT 2x24 Jam

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah di acara wisuda UIN Imam Bonjol Padang. [Foto: Biro Adpim Setdaprov Sumbar]

Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah mengatakan perlu kerja sama seluruh pihak untuk mengantisipasi penyebaran paham radikalisme di Sumbar.

Hal tersebut menanggapi pernyataan Polri bahwa ada Negara Islam Indonesia (NII) di Sumbar beranggotakan 1.125 orang, dan ingin menggulingkan pemerintahan Jokowi sebelum 2024.

Mahyeldi menyampaikan, forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) perlu bekerja sama melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk menangkal perkembangan paham radikalisme.

Dengan demikian, pemahaman masyarakat terhadap wawasan kebangsaan bisa ditingkatkan. Menurutnya, paham radikalisme kemungkinan bisa dibawa oleh orang luar ke Sumbar.

"Kita menekankan kepada bupati/wali kota, kepada tingkat pemerintahan paling rendah bahkan sampai ke tingkat RT yaitu menghidupkan lapor dua kali 24 jam," ujarnya kepada wartawan saat konferensi pers di Istana Gubernur Sumbar, Rabu (20/4/2022).

"Sehingga memang jika ada warga yang baru datang ke Sumbar, maka sebab itu, untuk memastikan melapor ke RT setempat. Mudah-mudahan dengan ini, tamu-tamu kita bisa terdeteksi sehingga bisa menimalisir hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.

Mahyeldi menuturkan, data soal NII di Sumbar berasal dari Polri yakni Densus 88. Selama ini, Forkompinda Sumbar kerap menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait permasalahan tertentu.

"Sekaitan dengan NII, kan memang baru bagi kita. Selama ini dalam rapat boleh dikatakan itu belum ada secara detail tentang itu. Kita di Sumbar juga tidak tahu karena Densus yang menyampaikan," ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya menyampaikan perlu pembagian informasi soal itu dari Forkompinda sehingga jika ada permasalahan bisa cepat diambil tindakan.

"Intinya, masyarakat, jajaran kepolisian, TNI, dan sebagainya harus bahu-membahu bersinergi dalam rangka menimalisir potensi radikalisme di lingkungan sekitar kita," sebut Mahyeldi.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, ada 1.125 anggota NII di Sumbar.

Baca Juga: NII Sumbar Disebut Punya Ribuan Anggota dan Ingin Lengserkan Pemerintahan, Ini Kata Gubernur Mahyeldi

"Dari jumlah total di Sumbar, 883 orang tersebut di Dharmasraya, dan 292 berada di Tanah Datar," ungkapnya saat konferensi pers seperti dipantau di akun Youtube milik Divisi Humas Mabes Polri, Selasa (12/4/2022). [fru]

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Terima Bantuan Rp1,15 Miliar dari Pemprov Kepri untuk Korban Banjir Bandang
Gubernur Mahyeldi Terima Bantuan Rp1,15 Miliar dari Pemprov Kepri untuk Korban Banjir Bandang
Mesin Penjernih Air Bantuan UNDIP Mampu Penuhi Kebutuhan  5.000 Orang Per Hari
Mesin Penjernih Air Bantuan UNDIP Mampu Penuhi Kebutuhan 5.000 Orang Per Hari
Sertifikasi Nazhir Wakaf di Padang, Mahyeldi Ungkap Potensi Besar Jawab Persoalan Umat
Sertifikasi Nazhir Wakaf di Padang, Mahyeldi Ungkap Potensi Besar Jawab Persoalan Umat
APLSI Serahkan Bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Alat Komunikasi
APLSI Serahkan Bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Alat Komunikasi
Disambut Gubernur Mahyeldi, JK: PMI Fokus Pemenuhan Kebutuhan Dasar Korban Bencana
Disambut Gubernur Mahyeldi, JK: PMI Fokus Pemenuhan Kebutuhan Dasar Korban Bencana
Gubernur Mahyeldi Terima 65 Ton Bantuan Logistik dari Kementan untuk Korban Bencana
Gubernur Mahyeldi Terima 65 Ton Bantuan Logistik dari Kementan untuk Korban Bencana