Padangkita.com - Populasi anjing liar di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) diperkirakan mencapai 18 ribu ekor. Populasi tersebut tersebar di15 kecamatan yang ada, dengan sasaran kumpulnya adalah pusat-pusat keramaian seperti pasar-pasar tradisional.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Pessel, Hazrita mengatakan bahwa kebiasaan masyarakat memelihara hewan piaraan dengan cara dilepas liar, menjadi penyumbang percepatan polulasi anjing liar menjadi tinggi di daerah itu.
"Karena musim kawin anjing terjadi dua kali dalam satu tahun, sehingga dengan masih cendrungnya masyarakat melepas anjing secara liar, membuat populasinya sulit terkendali. Bahkan saat ini sudah mencapai 18 ribu ekor di daerah ini," katanya dikutip dari pesisirselatankab, Kamis (08/03/2018).
Karena memiliki populasi yang banyak dan sulit terkendali, sehingga menimbulkan ancaman keselamatan bagi warga.
"Sebab anjing liar yang tidak dipelihara secara baik itu, memiliki resiko yang sangat besar tertular virus rabies. Bila menggit manusia, maka bisa beresiko kematian," jelasnya.
Diungkapkanya bahwa pada tahun-tahun sebelumnya pihaknya melalui petugas selalu melakukan eliminasi terhadap anjing liar.
" Hal itu tidak lagi bisa dilakukan tahun 2018 ini. Sebab eliminasi terhadap anjing liar, tidak lagi dibolehkan karena dinilai melanggar kode etik kebinatangan. Saya katakan demikian, sebab tahun 2017 lalu, kita melalui petugas sukses melakukan eliminasi terhadap anjing liar sebanyak 1900 ekor, dari 3200 ekor yang ditargetkan," ungkapnya.
Agar resiko tertular oleh virus rabies bisa diminimalisir di masa datang, maka kepada masyarakat pemilik hewan piaraan diminta untuk melakukan vaksin terhadap hewanya itu.
" Imbauan ini saya sampaikan, sebab di tahun ini Disnakeswan Pessel juga mengalokasikan 5500 dosis vaksin rabis melalui APBD. Jumlah ini sama dengan tahun sebelumnya," tutup Hazrita.