Ini Prevalensi Stunting di 19 Daerah di Sumbar, Kabupaten Solok Tertinggi

Ini Prevalensi Stunting di 19 Daerah di Sumbar, Kabupaten Solok Tertinggi

Ilustrasi keluarga. [Sumber: Pixabay.com]

Padang, Padangkita.com - Prevalensi stunting di Kabupaten Solok tertinggi dibandingkan daerah lainnya di Sumatra Barat (Sumbar). Hal tersebut berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia 2021.

"Kabupaten Solok itu prevalensi stunting-nya mencapai angka 40 persen. Itu berarti dari 10 anak yang lahir, ada empat yang stunting," ujar Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar, Fatmawati saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Selasa (5/4/2022).

Dia menuturkan, setelah Kabupaten Solok, angka prevalensi stunting tertinggi di Sumbar disusul Pasaman 30,2 persen, Sijunjung 30,1 persen, Padang Pariaman 28,3 persen, Limapuluh Kota 28,2 persen, dan sebagainya.

BKKBN Sumbar, kata dia, akan melakukan intervensi untuk menurunkan angka stunting di Sumbar. Hal tersebut guna mencapai target angka stunting yang ditetapkan Presiden Joko Widodo yakni 14 persen pada 2024.

Sebagai informasi, menurut Studi Status Gizi Indonesia 2021, prevalensi stunting di Sumbar yaitu 23,3 persen, di atas angka prevalensi nasional 24,4 persen.

Menurutnya, stunting bisa mengancam keberlangsungan pembangunan. Hal itu karena stunting bisa menghambat tumbuh-kembang anak, baik dari segi kemampuan kognitif maupun tinggi badannya.

"Secara umum penyebab stunting itu bisa karena faktor spesifik (langsung) dan sensitif (tidak langsung). Faktor spesifik seperti kurangnya asupan gizi. Kalau faktor sensitif itu bisa berupa karena kemiskinan atau orang tuanya jobless," ungkapnya.

Dia menerangkan, stunting bisa diketahui ketika anak baru berumur dua tahun. Namun, secara perawakan pada saat baru lahir, panjang badan anak tidak mencapai 40,6 sentimeter, maka berpotensi stunting.

Oleh karena itu, untuk menurunkan angka stunting di Sumbar, pihaknya pun membentuk Tim Pendamping Keluarga yang berjumlah 10.000 orang untuk memberikan pendampingan kepada calon pengantin, pasangan usia subur dan hamil, setelah melahirkan, sampai anaknya berusia dua tahun dan lima tahun.
Baca Juga: BKKBN Sumbar Turunkan 10.000 Pendamping Keluarga untuk Percepat Penanganan Stunting

Berikut prevalensi stunting di 19 kabupaten/kota di Sumbar.

  1. Kabupaten Solok: 40,1 persen
  2. Pasaman: 30,2 persen
  3. Sijunjung: 30,1 persen
  4. Padang Pariaman: 28,3 persen
  5. Limapuluh Kota: 28,2 persen
  6. Kepulauan Mentawai: 27,3 persen
  7. Pesisir Selatan: 25,2 persen
  8. Solok Selatan: 24,5 persen
  9. Pasaman Barat: 24 persen
  10. Tanah Datar: 21,5 persen
  11. Sawahlunto: 21,1 persen
  12. Pariaman: 20,3 persen
  13. Padang Panjang: 20 persen
  14. Payakumbuh: 20 persen
  15. Dharmasraya: 19,5 persen
  16. Agam: 19,1 persen
  17. Bukittinggi: 19 persen
  18. Padang: 18,9 persen
  19. Kota Solok: 18,5 persen. [fru]

Baca Juga

Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri