Februari 2022, Ekspor Sumbar Meningkat dan Impor Menurun

Februari 2022, Ekspor Sumbar Meningkat dan Impor Menurun

Ilustrasi pelabuhan salah satu jalur ekspor. [Foto: Kemenkeu]

Padang, Padangkita.com - Nilai ekspor Sumatra Barat (Sumbar) pada Februari 2022 sebesar US$250,99 juta, meningkat sebesar 14,59 persen dibanding ekspor Januari 2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat, secara kumulatif ekspor Sumbar pada Januari-Februari 2022 naik sebesar 14,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Golongan barang ekspor pada Februari 2022 paling besar adalah lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$206,75 juta, diikuti oleh golongan berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$15,82 juta.

Menurut sektor, ekspor produk industri pengolahan pada Januari-Februari 2022 mengalami peningkatan sebesar 16,37 persen dibanding ekspor Januari-Februari 2021.

Komoditas yang paling banyak diekspor pada golongan lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) adalah Refined palm oil, Liquid fractions of refined palm oil, with iodine value 55 or more but less than 60, dan Solid fractions of refined palm oil, with iodine value exceeding 40.

Selanjutnya pada golongan berbagai produk kimia (HS 38) komoditas yang diekspor adalah Industrial monocarboxylic fatty acids, acid oils from refining, other, Palm fatty acid distillate.

Ekspor asal Sumbar t pada Februari 2022 terjadi pada beberapa negara tujuan. Nilai ekspor terbesar pada Februari 2022 adalah ke Pakistan sebesar US$71,43 juta, selanjutnya ke India sebesar US$70,52 juta dan ke Bangladesh sebesar US$37,29 juta.

Ekspor asal Sumatera Barat ke negara Pakistan memiliki peran yang terbesar terhadap total ekspor Sumbar pada Januari-Februari 2022, yaitu sebesar 33,80 persen. Selanjutnya ekspor ke India memberikan peran sebesar 26,30 persen.

Komoditas utama yang di ekspor ke Pakistan pada Februari 2022 adalah Refined palm oil dan Liquid fractions of refined palm oil, with iodine value 55 or more but less than 60.

Sementara itu ekspor ke India komoditas utama yang diekspor pada Februari 2022 adalah Liquid fractions of refined palm oil, with iodine value 55 or more but less than 60 dan Refined Palm Oil.

Sementara itu, nilai impor Sumbar pada Februari 2022 sebesar US$22,44 juta, terjadi penurunan sebesar 48,44 persen dibanding impor Januari 2022. Golongan barang impor pada Februari 2022 paling besar adalah bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$17,32 juta dan golongan garam, belerang, kapur sebesar US$1,83 juta.

Baca juga: Eksportir Siap Beli Gambir Sumbar dengan Harga Mahal, Asal Tak Dicampur Tanah 

Negara pemasok impor pada Februari 2022 terbesar adalah dari Singapura senilai US$9,27 juta. Selanjutnya dari Malaysia US$8,86 juta. Impor dari Singapura dan Malaysia didominasi oleh golongan bahan bakar mineral (HS 27), yaitu Motor spirit of RON 90 & above but below RON 97 unblended. [*/pkt]

Baca Juga

Punya Aset hampir Rp1.000 Triliun, BPD Siap Biayai Proyek Strategis Nasional di Daerah
Punya Aset hampir Rp1.000 Triliun, BPD Siap Biayai Proyek Strategis Nasional di Daerah
Blusukan di Pasar Gaung, Mahyeldi: Penguatan Ekonomi dan Pendidikan jadi Progul
Blusukan di Pasar Gaung, Mahyeldi: Penguatan Ekonomi dan Pendidikan jadi Progul
Jelang Akhir Tahun, Teuku Abdul Khalid Berharap Harga Stabil dan Stok Pangan Terjamin
Jelang Akhir Tahun, Teuku Abdul Khalid Berharap Harga Stabil dan Stok Pangan Terjamin
Tim Ekonomi Pemerintahan Baru harus Punya Integritas dan Kredibilitas yang Kuat
Tim Ekonomi Pemerintahan Baru harus Punya Integritas dan Kredibilitas yang Kuat
Andre Rosiade: Kerja Sama Penanaman Modal Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Andre Rosiade: Kerja Sama Penanaman Modal Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Pemkab Pesisir Selatan Berhasil Atasi Kesenjangan Sosial dalam 3 Tahun
Pemkab Pesisir Selatan Berhasil Atasi Kesenjangan Sosial dalam 3 Tahun