Painan, Padangkita.com - Peran serta dan keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam melakukan pengembangan bidang kepariwisataan. Upaya itu bertujuan agar potensi tersebut bisa memberikan manfaat ekonomi, serta juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk juga di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Hal itu disampaikan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pessel, Mawardi Roska, saat membuka pelatihan tata kelola destinasi pariwisata berbasis ilmu teknologi (IT), Selasa (22/3) di Hotel Triza Painan, dengan juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pessel, Suhendri.
Kegiatan yang diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) se Pessel itu, terlaksana berkat Program Hibah Jalan Daerah (PHJD).
"Peran serta dan keterlibatan masyarakat diperlukan dalam mendukung upaya pengembangan ke pariwisata. Masyarakat juga didorong untuk ikut dalam pengembangan pariwisata, dan sekaligus mengambil manfaat ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan keluarga," katanya.
Menurutnya peningkatan dan pengembangan gerakan sadar wisata pada setiap objek wisata, memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang profesional.
Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan di bidang pariwisata. Biasanya kesan pada diri wisatawan yang datang ke destinasi wisata akan sangat dipengaruhi oleh sikap dan keramahtamahan dari masyarakat lokal.
"Oleh karena itu pembangunan kepariwisataan memerlukan dukungan dan keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata. Masyarakat adalah salah satu unsur penting yang harus dilibatkan bersama-sama dengan pemerintah. Kalangan swasta juga diharapkan bersinergis melaksanakan dan mendukung pembangunan kepariwisataan," ujarnya.
Ditambahkannya dalam pengembangan suatu daerah menjadi objek wisata perlu dilakukan langkah-langkah yang tepat agar tidak memberikan dampak yang negatif bagi lingkungan sosial masyarakat dan daerah wisata itu sendiri.
"Memanfaatkan teknologi juga penting, agar kawasan wisata yang dikelola bisa berkembang dan dikenal luas oleh masyarakat," ingatnya.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pessel, Suhendri, dalam kesempatan itu mengungkapkan bahwa dalam mengembangkan pariwisata di suatu daerah, perlu dilakukan analisis situasional.
"Analisis situasional ini tidak saja dilakukan oleh pemerintah, tapi juga oleh para pelaku bisnis pariwisata sendiri. Caranya adalah dengan menggali potensi wisata yang ada," ujarnya.
Dari itu dia berharap pelatihan yang diikuti oleh 20 orang anggota Pokdarwis selama tiga hari yang dimulai Selasa (22/3) hingga Kamis (24/3) itu, dapat meningkatkan kapasitas dan wawasannya dalam menerapkan IT, di samping juga mendorong pelaku wisata untuk saling bersinergi.
Ditambahkannya, pariwisata berkelanjutan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pariwisata yang memperhitungkan penuh dampak ekonomi, sosial dan lingkungan saat ini dan masa depan, memenuhi kebutuhan pengunjung, industri, lingkungan dan masyarakat setempat. Sektor pariwisata juga sangat potensial untuk pemberdayaan ekonomi rakyat karena memiliki multiplier effect yang sangat luas.
"Saya katakan demikian, karena usaha-usaha di sektor pariwisata ini memiliki keterkaitan langsung dengan banyak sektor, serta juga mampu mempengaruhi kehidupan ekonomi rakyat," ucapnya.
Baca Juga: Puji Pengelolaan Wisata Kubu Gadang, Wagub Audy: Perlu Content Creator Lokal Untuk Pemasaran
Dia juga berharap konsep pengembangan pariwisata berbasis masyarakat bisa terwujud di daerah itu. Sebab konsep itu bisa menjadikan sektor pariwisata akan benar-benar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat, termasuk juga di Pessel. [*/isr]