Simpang Empat, Padangkita.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Pasaman Barat (Pasbar) mengungkap adanya potensi para pengungsi terkena penyakit malaria atau Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pasalnya, sejak gempa 25 Februari lalu hingga kini, mereka masih banyak yang tinggal di alam terbuka yang sudah pasti banyak nyamuk.
"Sudah lebih dua minggu warga kita ini tinggal di pengungsian ini. Hal itu berpotensi terjadinya penyakit malaria," kata dokter Gina Alecia dari IDI Pasbar kepada Padangkita.com di lokasi pengungsian Jorong Timbo Abu, Sabtu (19/3/2022) siang.
Gina Alecia yang juga merupakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat, menyebutkan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap sampel darah masyarakat untuk mendeteksi hal itu.
"Hari ini kita melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan masyarakat, saat ini ada sebanyak 21 orang dokter yang turun, tiga di antaranya dokter spesialis yaitu dokter spesialis anak, spesialis penyakit dalam dan spesialis orthopedi," sebutnya.
Kemudian, lanjut dia, sejauh ini dari hasil pemeriksaan tim dokter, ditemukan beberapa keluhan pengungsi seperti batuk, demam dan tensi yang tidak normal.
"Hal itu biasanya disebabkan karena kurang istirahat. Makanya kita mengimbau kepada masyarakat agar tetap memperhatikan pola istirahatnya," imbuh Gina Alecia.
Pada kesempatan yang sama, Rita, 45 tahun, warga yang tinggal di pengungsian mengungkapkan bahwa suaminya sudah mengalami demam sekitar tiga hari belakangan. Hari ini baru mendapatkan pemeriksaan oleh tim medis.
"Baru hari ini ada kembali datang tim medis ke sini. Kemarin ini ada dokter yang buka posko di sini, namun infonya sudah kembali ke Jakarta," paparnya.
Baca juga: Derita Pengungsi Gempa yang telah 12 Hari Tidur di Tenda: Banyak yang Demam karena Kurang Tidur
Ia berharap kepada pemerintah daerah agar menempatkan petugas kesehatan di lokasi pengungsian mereka, agar ketika mereka merasakan kurang sehat, mereka bisa langsung bisa berobat. [rom/pkt]