Padangkita.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang Al Amin membantah dirinya melarang-larang wartawan untuk mengambil foto Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Air Dingin. Menurut Al Amin, dirinya meminta secara baik-baik, bahkan sampai memohon kepada wartawan agar menunda mengambil foto di TPA tersebut karena sedang diperbaiki.
“Tidak ada saya melarang secara tegas. Malah saya mambana-bana (memohon-mohon) ke mereka agar tidak foto. Kata mereka, ‘iya iya,’ tetapi ternyata keluar juga di koran dan media online. Kalau tidak bisa saya mambana, bagaimana lagi,” kata Al Amin kepada Padangkita.com, Rabu (28/02/2018).
Soal Penghalang-halangan Wartawan, Ini Tanggapan Kadis DLH Padang
Al Amin menjelaskan, alasan dirinya memohon wartawan agar tidak mengekspos TPA murni karena alasan kemanusiaan. Ia khawatir, terbitnya foto TPA yang sedang centang perenang karena hujan akan membuat asumsi masyarakat jelek terhadap petugas sampah yang dianggap tidak bekerja dengan baik.
“Padahal mereka sudah susah payah bekerja kotor-kotor untuk membenahi TPA, tapi malah mendapat penilaian negatif,” sambungnya.
Setiap Hari Kota Padang Hasilkan 450 Ton Sampah
Al Amin pun menganggap apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang wajar sebagai Kadis DLH. Kepala dinas tentunya ingin yang terbaik untuk Kota Padang. Selain karena alasan kemanusian, ia juga khawatir pengeksposan terhadap TPA akan mengurangi penilaian penghargaan Adipura untuk Kota Padang.
“Sekali lagi saya sampaikan, saya tidak ada saya melarang. Saya mambana-bana kepada mereka, tetapi akhirnya keluar juga dan apa yang disampaikan tidak sesuai dengan yang saya maksudkan. Saya tidak terlalu paham aturan jurnalistik, tetapi apakah benar tidak boleh narasumber memohon kepada jurnalis?” katanya.
Sebelumnya, dua wartawan dari Harian Haluan dan Harian Singgalang mengaku dihalang-halangi saat hendak mengambil foto tentang pengolahan sampah di TPA Air Dingin, Senin (26/02/2018) tengah hari. Mereka dilarang mengambil foto karena tidak punya izin dan disuruh meminta persetujuan kepada Kadis DLH.
“Saat ditelpon, Kadis meminta kami untuk tidak mengambil foto karena TPA sedang dalam perbaikan, meskipun dilihat dari luar belum ada tanda-tandanya. Penerbitan foto di media dikhawatirkannya akan mengurangi penilaian Adipura. Karena tidak boleh masuk, saya terpaksa mengambil foto dari jauh,” ujar wartawan Harian Haluan Irham, Rabu (28/02/2018).