Simpang Empat, Padangkita.com - Forum Komunikasi Pelaku Usaha Daerah (FKPUD) yang digelar untuk pelaku UMKM Pasaman Barat diharapkan mampu meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM setempat.
"Terimakasih kami ucapkan kepada Staf Ahli Bidang Pengembangan Sektor Investasi Prioritas Kementerian Investasi, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumbar dan Bapak Gubernur Sumbar atau yang mewakili, yang sudah memperhatikan UMKM Pasaman Barat dengan menggelar forum Komunikasi ini. Karena ini penting sekali artinya bagi pelaku usaha di sini," kata Bupati Pasbar, Hamsuardi ketika membuka FKPUD di Hotel Gucci, Kamis (24/2/2022).
Hadir stakeholder terkait seperti Dinas Perizinan Satu Pintu Pasbar, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perkebunan, Dinas Pangan dan Bank Nagari.
Dalam sambutannya, bupati meminta pelaku usaha untuk serius mengikuti kegiatan tersebut. Karena saat ini pelaku usaha harus mengeluarkan ide kreatif dalam menunjang pendapatan usaha yang telah dirilis selama ini. Apalagi saat ini pelaku usaha harus melek teknologi di tengah kecanggihan teknologi yang semakin maju.
"Sekarang berjualan tidak harus di toko saja. Sudah banyak pelaku UMKM yang berjualan melalui online seperti Facebook, WhatsApp, Instagram dan lainnya," katanya.
Ia mengatakan bahwa pertemuan tersebut harus bisa dijadikan sebagai ajang menambahkan ilmu pengetahuan bagi pelaku UMKM. Gali potensi dari staf ahli kementerian yang hadir yang juga merupakan narasumber kegiatan, sehingga materi yang disampaikan memiliki pengaruh besar bagi kemajuan UMKM Pasaman Barat.
"Mari semangat untuk bangkit demi kemajuan produk-produk kita. Karena dalam hal ini kita juga di dukung oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi,"katanya.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah daerah Provinsi Sumbar memiliki program dalam mencetak 10 ribu millennial entrepreneur dan women entrepreneur yang tertuang di dalam RPJMD.
"Program ini juga secara tidak langsung menjadi program Pemerintah Daerah Pasaman Barat. Makanya, ketika ada kesempatan bagi pelaku UMKM mari kita ambil kesempatan ini dengan sebaik mungkin,"katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pengembangan Sektor Investasi Prioritas Kementerian Investasi Aries Indanarto mengatakan, bahwa usaha kecil menengah memiliki kontribusi dalam perekonomian nasional. Menurut data dari total unit usaha di Indonesia hampir 99,9 persen usaha Indonesia adalah UMKM.
"Saya melihat tadi, produk - produk UMKM di sini bagus-bagus. Tinggal kita kemas menjadi produk yang menjanjikan dan menarik perhatian konsumen. Kita kawinkan produk mikro dengan makro, sehingga saling keterkaitan dan saling meningkatkan pendapatan,"Katanya.
Ia meminta pemerintah daerah untuk pengelompokan UMKM berdasarkan jenis dan golongan sehingga memudahkan untuk pendataan dari pemerintah pusat.
Baca Juga : Gawat! 12 Juta Pelaku UMKM Indonesia Masih Terjebak Pembiayaan Rentenir
Sementara itu, Ketua Forum UMKM Pasaman Barat Ade Media Saputra mengatakan, jika masalah yang dihadapi UMKM Pasaman Barat saat ini adalah permasalahan permodalan. Sehingga ada pelaku UMKM yang gulung tikar karena kehabisan modal, ditambah lagi dengan kondisi Pandemi belakangan ini. [rom/isr]