Kisah Mahasiswa FK Unand Teliti Gambir dan Daun Jamblang Jadi Obat yang Raih Penghargaan Internasional

Kisah Mahasiswa FK Unand Teliti Gambir dan Daun Jamblang Jadi Obat yang Raih Penghargaan Internasional

Refa Rahmaddiansyah bersama tim saat menerima penghargaan usai memenangkan kompetisi Asean Innovative Science Enviroment and Enterpreneur Fair 2022. [Foto: Dok. Unand]

Padang, Padangkita.com - Empat mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) meneliti manfaat gambir dan daun jamblang bagi kesehatan. Riset mereka manyebet medali emas di ajang internasional ‘Asean Innovative Science Environment and Entrepreneur Fair’ atau AISEEF 2022 pada awal Februari lalu.

Mereka adalah Refa Rahmaddiansyah, Wahida Rahmi, Faishal Arif Kurniawan, dan Muhammad Zidan Amriza. Mereka membentuk dua tim dan berhasil memenangkan penghargaan di dua kategori yang dilombakan yakni Industrial Application dan Innovation Science.

"Alhamdulillah, dalam ajang kompetisi internasional tersebut, dua tim kami berhasil meraih medali emas," kata Refa Rahmaddiansyah dalam perbincangan dengan Padangkita.com, Rabu (16/2/2022).

AISEEF merupakan kompetisi ilmiah tingkat internasional bagi para peneliti muda tingkat pelajar dan perguruan tinggi. Empat kategori lainnya yang dilombakan di ajang ini yakni Cluster Mechanical and Shipping, Entrepreneur, Social Science, dan Environmental Science.

Tahun 2022 ini, AISEEF diadakan di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang pada Rabu (2/2/2022) hingga Minggu (6/2/2022)

Refa Rahmaddiansyah menceritakan sekilas riset yang ia lakukan bersama rekan-rekannya.

"Tim pertama beranggotakan saya, Faishal Arif Kurniawan, dan Muhammad Zidan Amriza . Riset kami adalah permen keras yang terbuat dari katekin gambir untuk obat radang sendi atau rheumatoid arthritis," ujar Refa.

Angka kejadian radang sendi, kata Refa, cukup tinggi dan terapi atau kandidat obatnya belum ada yang meyembuhkan.

"Sejauh ini, baru sebatas obat yang meredakan sakit atau peradangannya. Obatnya banyak dan penderita harus memakannya secara teratur dan berkepanjangan," terang Refa.

Berangkat dari masalah tersebut, Refa dan tim mencoba mencari kandidat obat radang sendi yang lebih baik, yakni katekin gambir dalam bentuk permen keras.

"Kami ingin bagaimana pasien ini hidup dengan nyaman, kualitas hidupnya tetap seperti biasa tanpa mengkonsumsi obat-obatan yang mungkin menyiksa mereka atau mereka tidak suka," lanjut Refa.

Refa dan tim memadukan masalah medis dengan sumber daya lokal yang ada di Sumatra Barat (Sumbar).

"Gambir ini kan sumber daya yang berlimpah dan terjangkau, khususnya di Sumbar. Potensi kita ada, cuma pemanfaatannya belum (di bidang medis) begitu jauh," imbuhnya.

Sementara itu, tim kedua yang beranggotakan Refa dan Wahida Rahmi mengangkat soal daun jamblang sebagai kandidat obat bagi beberapa penyakit seperti hipertensi.

Refa mengungkapkan, daun jamblang memiliki kapasitas antioksidan yang cukup tinggi.

"Kapasitas antioksidan itu adalah bagaimana senyawa yang ada di dalam tumbuhan dapat berperan sebagai anti-peradangan atau anti-inflamasi," tutur dia.

Menurut Refa, belum banyak orang yang tahu manfaat daun jamblang. Bahkan, ia sendiri mengaku terkejut dengan temuannya.

"Jamblang cukup banyak di daerah tropis atau daerah pesisir seperti Sumbar. Tetapi, sekarang, saya lihat tumbuhan ini mulai berkurang. Ditebang karena karena dianggap tidak bernilai," sambungnya.

Baca juga: Mahasiswa Unand Borong Medali Emas dan Penghargaan Lomba Riset Internasional di Undip  

Hasil temuan Refa dan tim mengungkapkan, tumbuhan jamblang juga punya mempunyai efek antihipertensi.

"Jadi, tumbuhan jamblang yang terabaikan ini bisa menerapi atau menjadi kandidat obat bagi beberapa penyakit yang urgent saat ini," kata Refa. [den/pkt]

Baca Juga

Unand-IGF Polandia Kerja Sama Penelitian Geofisika dan Atmosfer lewat Pengembangan BAM-Net
Unand-IGF Polandia Kerja Sama Penelitian Geofisika dan Atmosfer lewat Pengembangan BAM-Net
Peneliti UNAND Kembali Raih Prestasi Internasional, Masuk Top 100 Ilmuwan Indonesia
Peneliti UNAND Kembali Raih Prestasi Internasional, Masuk Top 100 Ilmuwan Indonesia
Pengembangan Prodi Baru Jadi Fokus Utama Raker FISIP Unand
Pengembangan Prodi Baru Jadi Fokus Utama Raker FISIP Unand
Unand Selesaikan Polemik Kepemimpinan LPM, Fokus pada Pengembangan Mutu
Unand Selesaikan Polemik Kepemimpinan LPM, Fokus pada Pengembangan Mutu
Polemik Jabatan Wakil Rektor II Unand: Khairul Fahmi Menang Gugatan, Namun Tolak Jabatan
Polemik Jabatan Wakil Rektor II Unand: Khairul Fahmi Menang Gugatan, Namun Tolak Jabatan
Alumni Unand Berbagi Tips Sukses Berkarier di Tingkat Global
Alumni Unand Berbagi Tips Sukses Berkarier di Tingkat Global