Padang, Padangkita.com - Pemko Bukittinggi akhirnya bisa memanfaatkan lahan eks emplasemen Stasiun Bukittinggi milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Hal itu dipastikan setelah keluarnya surat resmi dari PT KAI per 31 Desember 2021 lalu pasca-pertemuan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Direksi PT KAI. Pertemuan itu difasilitasi oleh Anggota DPR RI asal Sumbar Andre Rosiade.
Direktur Niaga PT KAI Dadan Rudiansyah menyebutkan, surat keputusan itu sudah diserahkan ke Pemko Bukittinggi. Berisikan persetujuan pemakaian eks Stasiun Bukittinggi selama tiga tahun. Selanjutnya, bisa dimanfaatkan untuk keperluan kota wisata itu, yang difokuskan untuk peningkatan perekonomian Bukittinggi yang juga terimbas pandemi Covid-19.
“Iya, suratnya sudah keluar dan diserahkan. Hal ini setelah permohonan Wali Kota Bukittinggi 20 Desember 2021 lalu yang diantarkan bersama Anggota DPR RI Andre Rosiade langsung ke Menteri BUMN dan direksi PT KAI. Untuk memanfaatkan sekitar dua hektare lahan milik PT KAI di Bukititnggi,” kata dia.
Dadan mengatakan, setelah pertemuan antara Wako Erman Safar, Anggota DPR Andre Rosiade dan Direksi PT KAI, surat itu langsung diproses.
“Semoga dengan keluarnya surat ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Pemko Bukittinggi. Bagi PT KAI juga sebagai pendayagunaan aset tetap BUMN atau pengamanan aset PT KAI,” jelasnya.
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengucapkan terima kasih atas bantuan anggota DPR RI Andre Rosiade yang telah memasilitasi pertemuan dengan Menteri BUMN dan Direksi PT KAI. Sehingga bisa memasukkan usulan penggunaan atau sewa lahan bekas Stasiun Bukittinggi milik PT KAI yang sudah lama diinginkan Pemko.
“Alhamdulillah, setelah sekian lama kita menunggu proses dan tetap mendapatkan tarif yang masih tinggi. Jadi kita meminta bantuan dan support dari Pak Andre Rosiade memasilitasi Pemko Bukittinggi untuk mendapatkan pemanfaatan aset PT KAI yang berada di Bukittinggi, yaitu stasiun di Jalan Sudirman. Yang sekarang sudah bisa dijadikan sebagai pusat perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Awalnya, kata Erman, harga yang diberikan KAI memang tinggi.
“Kami minta dalam surat itu agar harganya tidak tinggi. Agar bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi masyarakar Bukittinggi. Karena eks stasiun ini akan kita gunakan untuk peningkatan perekonomian atau UMKM. Sekali lagi terima kasih pak Andre Rosiade,” kata Erman.
Andre Rosiade yang juga anggota Komisi VI DPR RI mengaku senang dan bersyukur atas dikabulkannya permohonan Pemko Bukittinggi.
“Alhamdulillah dengan difasilitasi Andre Rosiade, tanah eks Stasiun KA di Bukittinggi sudah disetujui oleh KAI untuk dikerjasamakan pemanfaatannya oleh Pemko Bukittinggi,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre Rosiade yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar menyebutkan, hal ini adalah contoh aksi nyata kolaborasi Andre Rosiade dengan Wali Kota Bukittinggi.
Baca juga: Andre Rosiade Usul DMO Untuk Stabilkan Harga Kelapa Sawit Kebutuhan Dalam Negeri
“Kami akan terus melakukan kerja sama dengan Pemda se-Sumbar. Tak peduli Dapil 1 atau 2 Sumbar atau dari latar belakang partai manapun. Karena kita harus bekerja sama untuk membangun Sumbar, basamo mangko manjadi,” kata Andre Rosiade. [*/pkt]