Painan, Padangkita.com - Pasar Rakyat di Nagari Carocok Anau, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupeten Pesisir Selatan (Pessel) terbengkalai. Kini, bangunan pasar tersebut sudah hancur dan kian lapuk.
Penelusuran Padangkita.com di website resmi LPSE Kabupaten Pesisir Selatan, pasar yang dilelang sejak 2016 tahun lalu tidak kunjung difungsikan. Pembangunan pasar tersebut dibiayai oleh APBN dengan dana sebesar Rp6,6 miliar. Pasar tersebut dikerjakan oleh PT. Tasya Total Persada.
Awalnya, pasar tersebut bertujuan untuk menggenjot ekonomi masyarakat dan mendukung pariwisata. Sebab, pasar rakyat itu berada dekat dengan Pelabuhan Carocok Tarusan, tempat wisatawan berkunjung ke kawasan Mandeh melalui jalur laut.
Pantauan Padangkita.com, bangunan pasar itu tampak terbengkalai, dan ditumbuhi rumput. Bahkan lantai bangunan sudah ada yang retak dan bahkan berlumut.
Secara umum, wajah pasar rakyat sudah tampak kusam. Hampir di semua bangunan mengalami kerusakan cukup parah. Kerusakan itu terlihat pada dinding dan plafon yang sudah hancur berserakan.
Informasi dari warga sekitar, rusaknya plafon karena dihantam badai dan mutu pengerjaan bangunan yang kuran baik.
Selain itu, bangunan warung di sisi kanan dan kiri terlihat terbangkalai dan tidak ada tanda-tanda akan dibangun. Rumput dan akar tumbuhan liar sudah menjalari dinding. Bangunan tersebut juga belum diplester semen halus dan tanpa atap. Jelas sekali, bangunan sudah lusuh dan kusam.
Warga setempat, Yosef Asin, 36 tahun, mengatakan, pasar tersebut dibangun sekitar enam tahun yang lalu. Namun sampai saat ini, pasar tersebut tidak pernah difungsikan.
Yosef mengaku tidak mengetahui kenapa Pasar Rakyat Corocok tersebut tidak difungsikan. Namun ia berharap pasar tersebut bisa segera difungsikan, agar pembangunannya tidak mubazir.
"Kami berharap cepat difungsikan. Nasib pasar tersebut tidak jelas. Mubazir jika tidak difungsikan. Sekarang saja sudah tidak terurus, bangunannya sudah banyak yang hancur," ujarnya.
Parahnya lagi, kata Yosef, pasar tersebut acapkali difungsikan oleh muda mudi untuk maksiat. Buktinya beberapa kondom berserakan di lantai.
"Saya selalu menemukan kondom yang sudah dipakai berserakan di lantai," ungkapnya.
Menurutnya, jika pemerintah tetap tidak peduli dengan Pasar Rakyat Carocok ini, tentu berdampak kepada kerugian masyarakat secara langsung, karena anggaran pembangunannya bersumber dari pajak masyarakat sendiri.
Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi (Disdagtrans) Pessel, Mimi Rianti Zainul mengakui, bangunan pasar tersebut memang sudah banyak mengalami kerusakan cukup parah.
Ia menambahkan, Pemerintah daerah sudah menganggarkan melalui dana APBD kabupaten senilai Rp200 juta untuk renovasi dan tahun 2022 akan segera difungsikan.
"Sudah kami anggarkan melalui dana APBD kabupaten senilai Rp200 juta dan tahun 2022 akan segera difungsikan," ujarnya. [amn/pkt]