Di Pauh Kota Padang Banyak Remaja Malam Mingguan di Masjid dan Musala, Ini Motivasinya

Di Pauh Kota Padang Banyak Remaja Malam Mingguan di Masjid dan Musala, Ini Motivasinya

Ilustrasi masjid. [Ist.]

Padang, Padangkita.com – Contoh yang baik datang dari Kecamatan Pauh Kota Padang. Sejak tiga bulan belakangan, setiap malam minggu atau akhir pekan banyak generasi muda atau milenial yang memilih berada di dalam masjid atau musala.

Padahal, sebelumnya mereka lebih banyak menghabiskan waktu berhura-hura atau berkumpul di kafe atau tempat mangkal lainnya. Kini, mereka berada di dalam masjid atau musala tentu saja bukan untuk bermain atau berhura-hura. Namun, mereka ditempa dengan ilmu agama.

"Iya, kita sudah memulai program tersebut sejak tiga bulan ini," kata Camat Pauh, Jasman, Sabtu (11/12/2021).

Ia menyebutkan, sejak bulan Oktober kemarin pihaknya menggelar program khusus bagi remaja di daerahnya. Setiap Sabtu malam, remaja diwajibkan ke masjid dan musala. Di rumah ibadah itu remaja mendapat ilmu agama. Seperti mengaji, tata cara salat yang benar, ceramah agama, kuliah agama, dan lainnya.

"Mereka mendapat pemahaman agama dari instruktur yang kita siapkan," kata Jasman.

Lebih lanjut, Jasman menuturkan, 104 masjid dan musala di Pauh selalu ramai dikunjungi remaja setiap malam minggu. Para orangtua di kecamatan itu pun merasa senang dengan program tersebut. Sebab, anak-anak mereka tidak keluyuran ketika malam minggu tiba.

Jasman mengaku, selama ini dirinya merasa miris melihat kehidupan anak muda. Pemahaman dan ilmu agama anak muda cukup jauh tertinggal.

Jasman menyebut, suatu kali dirinya pernah mendapati sebuah keluarga yang sedang ditimpa musibah. Salah satu orangtua di keluarga tersebut meninggal dunia. Jenazah orangtua tersebut telantar karena menunggu anak yang pulang dari perantauan.

Saat tiba di rumahnya, anak tersebut bukannya berduka. Namun memilih mengambil handphone dan berswafoto di depan jenazah orangtuanya. Lebih memiriskan lagi, ketika anak ditugaskan untuk menyalatkan jenazah orangtuanya, anak tersebut tidak mampu menjadi imam. Malah memilih orang lain atau ustas untuk menyalatkan jenazah orangtuanya.

Baca juga: Demi Kota Layak Anak, DP3AP2KB Padang Ajak OPD Bergandengan Tangan

"Bayangkan, untuk menyalatkan orangtuanya untuk terakhir kalinya tidak mampu. Semua karena kurangnya ilmu agama yang didapatnya. Karena itu saya mencetuskan program ini, agar anak muda di Pauh memahami ilmu agama," tutur Camat Pauh itu. [*/pkt]

Baca Juga

Kapal Wisatawan Terbalik di Perairan Bungus Teluk Kabung Padang, Satu Penumpang Meninggal Dunia
Kapal Wisatawan Terbalik di Perairan Bungus Teluk Kabung Padang, Satu Penumpang Meninggal Dunia
9 Produk Mengandung Babi tak Ditemukan di Padang, Satgas Imbau Masyarakat Mengawasi
9 Produk Mengandung Babi tak Ditemukan di Padang, Satgas Imbau Masyarakat Mengawasi
Optimis Pertahankan Predikat Utama, Pemko Padang Ikuti Evaluasi Kota Layak Anak 2024
Optimis Pertahankan Predikat Utama, Pemko Padang Ikuti Evaluasi Kota Layak Anak 2024
Andre Rosiade Minta Garuda Buka lagi Penerbangan Umrah Langsung Padang-Jeddah
Andre Rosiade Minta Garuda Buka lagi Penerbangan Umrah Langsung Padang-Jeddah
Wali Kota Padang Buka Musrenbang RPJMD 2025-2029, Siapkan Rencana Strategis Lima Tahun ke Depan
Wali Kota Padang Buka Musrenbang RPJMD 2025-2029, Siapkan Rencana Strategis Lima Tahun ke Depan
Di SMPN 23 Padang, Wawako Maigus Nasir Ajak Siswa Siapkan Diri untuk Generasi Emas
Di SMPN 23 Padang, Wawako Maigus Nasir Ajak Siswa Siapkan Diri untuk Generasi Emas