Padang, Padangkita.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) melalui Resort Konservasi Wilayah (RKW) Padang memasang plang peringatan di kawasan Batang Kuranji, Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, yang menjadi habitat satwa buaya muara.
Di kawasan tersebut buaya muara sering mucnul dan ada berkonflik dengan masyarakat. Buaya muara sebelumnya sempat bermunculan hingga viral di media sosial baru-baru ini.
Sebelumnya BKSDA Sumatra Barat melalui RKW Padang sudah melakukan imbauan kepada masyarakat melalui perangkat RT untuk mengurangi kegiatan di sungai serta tidak menggangu satwa buaya muara karena memang sungai tersebut adalah habitat satwa buaya muara.
Selain itu petugas juga melaksanakan pemantauan lapangan secara berkala dan sosialisasi kepada masyarakat tentang status satwa dan tindakan terhadap satwa untuk meminimalisasi risiko terjadinya konflik.
Tingginya kuantitas serta kualitas konflik, setidaknya juga menunjukkan bahwa habitat dan kehidupan buaya mulai terusik/terganggu. Hal ini disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia, khususnya yang berada di sekitar perairan baik tawar maupun payau, serta makin berkurangnya sumber pakan di alam.
Pemasangan plang imbauan di kawasan Batang Kuranji ini disaksikan langsung oleh RT dan dibantu oleh pemuda setempat. Pemasangan plang ini bertujuan agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat sekaligus pencegahan dini terjadinya konflik satwa liar dan manusia di sekitar aliran sungai.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Padangkita.com, BKSDA menyebutkan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian, yaitu areal-areal perairan tertentu yang diduga sebagai lokasi habitat maupun home range (jalur jelajah) buaya.
Terutama ketika musim kawin dan bertelur, harus dihindari penggunaan serta pemanfaatannya oleh masyarakat sekitar sehingga konflik satwa buaya dengan manusia dapat diantisipasi.
Kepala Balai KSDA Sumbar, Ardi Andono, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat yang telah peduli dan membantu dalam upaya menjaga dan melindungi satwa liar dan habitatnya. Ia mengimbau jika terjadi kejadian serupa segera melapor ke petugas BKSDA setempat atau ke call center BKSDA Sumbar di nomor 081266131222.
Sekadar diketahui, buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya, namun ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara. Buaya muara (Crocodylus porosus) merupakan jenis buaya paling agresif jika dibandingkan jenis lainnya.
Jenis buaya ini juga sering terlibat konflik dengan manusia. Selain itu, predator ini juga dikenal sebagai buaya terbesar dan terpanjang yang pernah tercatat. Buaya muara dapat tumbuh hingga mencapai 12 meter dengan berat 200 kilogram. Buaya Muara tidak hanya masuk dalam daftar buaya dilindungi, buaya muara juga masuk daftar merah IUCN.
Buaya memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di perairan, karena sifatnya yang merupakan karnivor (pemakan daging), reptil ini menjadi predator tingkat tertinggi dalam rantai makanan ekosistem perairan.
Baca juga: Buaya di Tunggul Hitam Tak Bisa Dievakuasi, BKSDA Pasang Plang Peringatan
Biawak, ular, monyet, ikan dan satwa lain di perairan merupakan mangsa utama dari satwa reptil terbesar di dunia saat ini. [*/pkt]