Painan, Padangkita.com - Sekelompok anak muda di Kenagarian Salido Saribulan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan kompak berkarya melalui kerajinan tangan.
Dengan sisa kayu bekas di perbukitan, mereka mencoba berinovasi untuk membuat berbagai macam bentuk hasil kerajinan. Ada yang berbentuk kalung, cincin, mainan kunci hingga gelas dan asbak rokok.
Setelah dipahat dan diukir sesuai dengan keinginan, sejumlah bentuk kerajinan yang dibuat diberi cat khusus kayu.
Hasil kerajinan tangan anak-anak muda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di nagari tersebut, rencananya bakal dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata unggulan di nagari itu, yaitu Jembatan Pelangi.
Gamma, seorang pemuda pengrajin di Nagari Salido Saribulan mengatakan, dengan boomingnya wisata Jembatan Pelangi di media sosial, pihaknya juga ingin menawarkan sesuatu bagi setiap wisatawan.
"Sebetulnya, ide ini adalah ide kami bersama dengan kawan-kawan. Banyak dari kami yang memiliki hobi membuat cincin, kalung dan mainan kunci dari kayu alam sekitar sini. Ditambah lagi, destinasi wisata di nagari kami juga sudah mulai ramai pengunjung," ujar Gamma dikutip dari situs resmi milik Pemkab Pessel, Jumat (12/11/2021).
Gamma dan kawan-kawan berharap agar hasil kerajinan mereka dapat dibeli oleh pengunjung. Soal harga, pemuda itu menyebut sepenuhnya diserahkan kepada calon pembeli.
Pasalnya, hasil kerajinan tersebut sebetulnya bukan terletak pada nilai uangnya tetapi dari cara orang menghargai hasil kerajinan yang mereka buat.
"Itu harga tidak kami tentukan. Ya, terserah yang mau beli saja, berapa," ungkapnya.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Indra Bakti, Anggota Pokdarwis Sarasah Kamumuan Salido Saribulan. Indra mengatakan hasil kerajinan tersebut dapat dijadikan cendra mata bagi pengunjung di Jembatan Pelangi.
"Sebab, hasil kerajinan yang kami buat dari kayu ini sangat jarang ditemukan wisatawan. Jadi, semacam ada oleh-oleh atau cendra mata jika mereka berkunjung ke tempat wisata kami," ucapnya.
Diakui, saat ini pemasaran hasil kerajinan tangan dengan seni ukir itu, belum dipasarkan secara luas. Para pemuda baru memulainya sejak aktifnya Pokdarwis mempromosikan destinasi wisata di media sosial.
Mereka hanya memanfaatkan waktu luang agar tidak terbuang sia-sia dengan kegiatan yang tidak bermanfaat. Setiap hari, pemuda mencoba memproduksi kerajinan tangan di sebuah pondok yang berdekatan dengan Jembatan Pelangi.
"Yang jelas, sekarang kami produksi saja berapa bisanya, Nanti, kalau ada yang minat kita jual kepada wisatawan yang datang kesini," paparnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pesisir Selatan, Suhendri menyebut banyak potensi di nagari Salido Saribulan yang dapat dioptimalkan untuk kemajuan wisaata yang lebih baik.
Di daerah itu, banyak destinasi yang memiliki nilai sejarah. Ada terowongan bekas peninggalan belanda, jenjang seribu, batu nona dan objek wisata air terjun yang memukau pandangan pengunjung.
Bahkan, Salido Saribulan juga termasuk salah satu dari 13 desa wisata yang akan dikukuhkan oleh pemerintah kabupaten.
Baca juga: Tuntut Eksekusi Bupati Pesisir Selatan, Belasan Warga Demo di Kejati Sumbar
"Kita berharap, melalui desa wisata, masyarakat atau penduduk setempat dapat menjadikan peluang itu sebagai peningkatan ekonomi," kata Indra. [*/zfk]