Painan, Padangkita.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI akan mengucurkan anggaran senilai Rp40 miliar untuk pembangunan tanggul pengendalian banjir di Batang Tapan, Pesisir Selatan (Pessel).
Hal itu dibenarkan Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar. Bahwa Kementerian PUPR akan mengucurkan anggaran senilai Rp40 miliar tahun 2022.
Anggaran Rp40 miliar itu, jelas Rusma, untuk membangun tanggul permanen sepanjang satu kilometer pada jalur kiri Batang Tapan dengan menggunakan material batu gajah.
"Mesti diprioritaskan, karena tanggul darurat tidak mampu menjawab persoalan," ujar Rusma saat mengunjungi aliran Batang Tapan, Selasa (5/10/2021).
Demi Mengatasi Banjir Berulang
Demi menjawab keresahan masyarakat terhadap bencana banjir di Kecamatan Ranah Ampek Hulu dan Basa Ampek Balai Tapan, Rusma Yul Anwar telah mengunjungi Kementerian PUPR.
Bahkan, kedatangan Rusma bersama rombongan ke Jakarta itu disambut langsung Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Dirjen Perumahan Rakyat, Khalawi.
Menurut Rusma, sejak dua tahun terakhir, masyarakat di dua kecamatan itu kerap dihantui banjir, bahkan kondisi terparah terjadi di sejumlah nagari, seperti Nagari Binjai dan Kampung Tengah.
Tahun ini saja, jelas Rusma, lima kali banjir mengadang. Sejumlah rumah warga mengalami rusak berat, beberapa di antaranya juga hanyut dihantam banjir.
Sementara, ucap Rusma, 90 persen masyarakat di sana menggantungkan perekonomiannya pada sektor pertanian.
"Ini yang harus kita carikan solusinya. Jangan banjir berdampak lebih buruk bagi perekonomian masyarakat Tapan," tegasnya.
Saat ini, tambah Rusma, Pemkab bersama pemerintah kecamatan tengah menyiapkan dokumen untuk pembangunan tanggul tersebut, termasuk ketersediaan lahan sesuai yang dipersyaratkan pihak kementerian, karena itu tanggungjawab pemerintah daerah.
Pemerintah Sebut Sudah Sosialisasikan ke Masyarakat
Camat Ranah Ampek Hulu Tapan, Mar Alamsyah mengatakan, bahwa pihaknya telah mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar terkait adanya rencana pembangunan tanggul tersebut.
Alamsyah mengeklaim, bahwa masyarakat mau memberikan lahan mereka yang terdampak proyek.
Bahkan, kata Alamsyah, sosialisasi sudah dilakukan sejak awal tahun. Mereka (masyarakat) merelakan lahan yang terpakai tanpa penggantian. Apalagi, sebagian besarnya lahan yang tidak produktif.
Baca juga: Pemkab Pessel Ajukan 40,5 Miliar ke BWSS V untuk Normalisasi Sungai Batang Tapan
"Masyarakat menilai, persoalan utama adalah menjawab persoalan banjir. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar. Kami atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih atas perhatian kabupaten, provinsi dan pusat atas perhatian yang diberikan," ujar Alamsyah. [*/zfk]